Warga Ditandu di Pasaman Barat
VIRAL Kembali, Warga Sakit di Pasaman Barat Ditandu Ramai-Ramai Menuju Puskesmas
Beredar video amatir di group WhatsApp Mata Rakyat Pasaman Barat yang memperlihatkan warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pa
Penulis: Ahmad Romi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Beredar video amatir di group WhatsApp Mata Rakyat Pasaman Barat yang memperlihatkan warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menandu salah seorang warga yang sakit.
Warga yang sakit itu ditandu dengan menggunakan kain sarung yang digantungkan di sepotong bambu dan diangkat bersama-sama oleh warga lainnya.
Tampak dalam video yang beredar warga tersebut melewati jalan tanah dekat kawasan hutan.
Informasi sementara yang diperoleh TribunPadang.com, warga yang sakit itu bernama Sulkan (63) yang mengalami sakit dan akan dibawa ke Puskesmas untuk berobat.
Hingga berita ini diturunkan, TribunPadang.com sudah mencoba menghubungi kepala jorong setempat, namun belum ada jawaban.
Tribunpadang.com masih berupaya untuk menghubungi pihak pemerintah setempat lainnya, dan apabila diperoleh informasi lebih lengkap mengenai perkembangan ini akan disampaikan melalui berita selanjutnya.
Baca juga: Marak Tambang Emas Ilegal di Pasaman Barat, 16 Pelaku Ditangkap Setahun Terakhir di Tiga Lokasi
Ibu Hamil Melahirkan di Jalan
Sebelumnya juga viral kasus warga ramai-ramai menandu seorang ibu hamil hingga melahirkan di jalan.
Reni (25) warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terpaksa melahirkan di tengah jalan ketika ditandu menuju layanan kesehatan terdekat, Sabtu (25/11/2023).
Hal itu diungkapkan Bidan Jorong setempat, Khoirina kepada tribunpadang.com saat dihubungi melalui telepon selularnya, Minggu (26/11/2023) siang.
“Sebenarnya pada Jumat (24/11/2023) kita sudah menyampaikan kepada keluarga pasien untuk dirujuk ke Puskesmas Pak, namun pihak keluarga menolak dengan alasan biaya,” katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak keluarga untuk membuat surat pernyataan tidak bersedia untuk di rujuk. Namun karena aturan yang mengharuskan pelayanan dilakukan di Puskesmas, makanya pasien Sabtu (25/11/2023) dirujuk ke Puskesmas.
“Aturan pelayanan harus dilakukan di fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat pertama yaitu di Puskesmas. Makanya pasien tetap kita bawa di hari Sabtu itu Pak,” lanjutnya.
Baca juga: Nestapa Ibu Hamil di Pasaman Barat, Ditandu Warga hingga Melahirkan di Jalan
Akan tetapi, ketika baru di perjalanan menuju Puskesmas pasien mengalami kontraksi hingga akhirnya harus melahirkan di perjalanan.
“Karena pasien sudah kontraksi dan bayi sudah mau keluar, makanya terpaksa kita tangani di perjalanan itu."
"Saat itu saya juga membawa perlengkapan persalinan Pak, makanya tidak ada kendala,” jelas Khoirina yang saat ini masih berstatus sebagai Tenaga Harian Lepas.
Setelah bayi lahir, warga kembali menandu pasien untuk dibawa ke rumah keluarganya di Jorong Pegambiran.
“Alhamdulillah ibu dan bayi sehat Pak. Terima kasih juga saya sampaikan kepada masyarakat yang selalu siap sedia membantu kami dalam bertugas,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan,seorang warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terpaksa melahirkan di tengah jalan dengan kondisi perlengkapan seadanya.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (25/11/2023) sekitar pukul 13.00 WIB, pasien dibawa menggunakan tandu darurat dari kediamannya menuju Puskesmas. Akan tetapi baru berjarak sekitar 3 kilometer pasien langsung melahirkan di tengah jalan.
Kepala Jorong Rurapatontang, Sapran ketika dihubungi TribunPadang.com membenarkan peristiwa itu. Disebutkan, warga itu atas nama Reni (25) istri dari Suki (32) yang sehari-hari bekerja sebagai petani.
“Benar Pak, kejadiannya kemarin. Sebenarnya pasien ini tidak ada kendala apa-apa. Kata bidan jorong bisa melahirkan normal di Pustu, namun pihak Puskesmas mengatakan harus dibawa ke Puskesmas,” katanya saat dihubungi melalui telepon selular, Minggu (26/11/2023) siang.
Baca juga: Akibat Gempa, Ada 4 Orang Meninggal Dunia di Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Satu Orang Ibu Hamil
Akhirnya pasien dibawa bersama-sama oleh masyarakat dengan ditandu secara darurat menggunakan kayu dan kain sarung. Namun baru setengah perjalanan, akhirnya pasien melahirkan.
“Belum sempat sampai ke tempat mobil yang menunggu, pasien sudah melahirkan di tengah jalan. Akhirnya pasien dibawa kembali ke kampung,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebenarnya hal seperti ini sangat memberatkan bagi masyarakat. Hal itu dikarenakan kondisi ekonomi warga yang tergolong rendah sehingga memberatkan ketika harus menjaga keluarganya di rumah sakit.
“Pasien ini sebenarnya tidak sanggup untuk ke Puskesmas, karena terkendala biaya. Termasuk biaya keluarga yang menunggu,” ungkapnya. (*)
| Semen Padang FC Naik ke Posisi 17 Usai Menang di Kandang Persijap Jepara, Persis Solo Tergeser |
|
|---|
| BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Maritim Sumbar, Angin Kencang Berpotensi Ganggu Pelayaran |
|
|---|
| Beban Perawatan Berat, Keluarga di Padang Pariaman Lebih Pilih Pasung ODGJ |
|
|---|
| Menang di Jepara, Semen Padang Naik Peringkat Klasemen dan Hidupkan Asa Keluar dari Degradasi |
|
|---|
| Tiga Faktor Pemicu Pemasungan ODGJ di Padang Pariaman Diungkap Sosiolog Unand |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.