Berita Populer
POPULER PADANG: Aksi Mahasiswa Tolak Putusan MK dan Tukang Bangunan Tewas Tersengat Listrik
Ada berita aksi unjuk rasa belasan mahasiswa tolak putusan MK soal batasan usia capres-cawapres karena bermuatan kepentingan politik dan peristiwa tuk
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Simak berita populer Padang yang tayang dalam waktu 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita aksi unjuk rasa belasan mahasiswa tolak putusan MK soal batasan usia capres-cawapres karena bermuatan kepentingan politik dan peristiwa tukang bangunan tersengat listrik saat bekerja.
Berikut selengkapnya:
1. BEM SI Kerakyatan Sumbar Kecewa dengan Putusan MK, Kaitkan dengan Dinasti Politik Jokowi
Belasan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan Sumatera Barat (Sumbar) melakukan aksi unjuk rasa di Simpang Presiden Kota Padang, Senin (16/10/2023) sore.
Massa aksi mulai berorasi dengan pengeras suara sekitar pukul 16.30 WIB. Mereka berpakaian didominasi hitam.
BEM SI Kerakyatan Sumbar menyuarakan kekecewaan soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan salah satu pemohon bahwa syarat seorang calon presiden dan wakil presiden berusia minimal 40 tahun atau pernah menjabat sebagai kepala daerah.
Massa aksi menganggap putusan tersebut berbau kepentingan politik untuk meloloskan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden.
Seorang orator dari Universitas Dharma Andalas, Rifaldi mengatakan, putusan tersebut juga sarat kepentingan politik Presiden Jokowi.
Menurut Rifaldi, berbagai fakta menunjukkan bahwa Jokowi dikaitkan dengan politik dinasti, dimana ketua MK merupakan ipar, Gibran dan Rakabuming Raka adalah anak Jokowi.
Belum lagi, Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga merupakan anak Jokowi.
Baca juga: MK Tolak Gugatan PSI Soal Syarat Usia Capres-Cawapres, Jubir Muda PAN Sebut itu Keputusan Tepat
"Kita tidak ingin ada dinasti politik, ada kepentingan oligarki di dalamnya, kita tidak ingin politik Indonesia ini hanya ada di satu pihak, kita tidak ingin pesta demokrasi 2024 tidak transparan, cacat prosedur dan lain-lainnya," kata Rifaldi.
Selain itu Rifaldi juga menyentil MK yang kini menjadi 'Mahkamah Keluarga'.
"MK tidak independen lagi, ketua MK paman Gibran dan Kaesang, juga ipar Jokowi, yang kita takuti negara ini bukan lagi negara hukum, tapi jadi negara keluarga," kata dia.
Pantauan TribunPadang.com di lokasi aksi, massa dari BEM SI Kerakyatan Sumbar juga membawa berbagai selebaran, di antaranya bertuliskan 'MK jadi Mahkamah Keluarga', juga ada selebaran yang bertuliskan 'Mahkamah Keluarga, dari ayah, oleh paman dan untuk Gibran', #cukupsudah.
POPULER PADANG: Dua Warung Makan Terbakar di Lubeg dan Rencana Pembangunan SMA Negeri di Luki |
![]() |
---|
POPULER SUMBAR: Prosesi Tabuik Piaman 2024 Selesai dan Sistem Buka Tutup Jalan Lembah Anai |
![]() |
---|
POPULER PADANG: Rumah Hanyut saat Banjir dan Truk Terperosok ke Jurang di Sitinjau Lauik |
![]() |
---|
POPULER SUMBAR: 10 Orang HIlang saat Banjir di Pessel dan Harimau Mangsa Ternak Warga di Agam |
![]() |
---|
POPULER PADANG: Tarekat Naqsabandiyah Puasa Mulai 9 Maret dan Kabar Renovasi Stadion Haji Agus Salim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.