Kabut Asap di Sumbar
86 Titik Api di Sumatera Barat Terpantau Satelit, Terbanyak di Pesisir Selatan dan Dharmasraya
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mencatat 86 titik api (hotspot) di wilayah Sumatera Barat. Prakirawan BMKG Minangkab...
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mencatat 86 titik api (hotspot) di wilayah Sumatera Barat.
Prakirawan BMKG Minangkabau, Edolatama Febrinal mengatakan, angka ini tercatat per Kamis (28/9/2023).
Titik api itu terpantau melalui citra satelit NASA-SNPP dan NOAA20.
Puluhan titik api itu tersebar di beberapa daerah dengan rincian 10 titik dengan tingkat kepercayaan rendah.
Lalu 74 titik dengan tingkat kepercayaan sedang, dan dua titik dengan tingkat kepercayaan tinggi.
Sementara rincian sebarannya, Edolatama menyebut terbanyak di Pesisir Selatan dengan jumlah 41 titik.
Lalu Dharmasraya 22 titik, Sijunjung 16 titik, Solok Selatan lima titik, Kabupaten Solok satu titik.
Baca juga: Kabut Asap Kembali Landa Kota Padang, Jarak Pandang Menurun 3 Hari Terakhir
"Kepulauan Mentawai satu titik," ujar Edolatama, Jumat (29/9/2023).
Untuk diketahui, Kota Padang dan sebagian umum wilayah Sumbar masih diselimuti kabut asap.
BMKG Minangkabau mencatat, secara visual memang terjadi penurunan jarak pandang terutama vertikal ke atas dalam tiga hari terakhir.
"Berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Minangkabau jarak pandang mendatar juga terjadi penurunan dalam tiga hari terakhir mencapai minimum hingga 3.500 m, terutama saat dini hari saat partikel asap turun ke permukaan," ujar Edolatama, Jumat (29/9/2023).
Ia mengatakan, selama tiga hari terakhir konsentrasi udara juga mengalami penurunan.
Hal tersebut berdasarkan pengukuran konsentrasi partikel PM2.5 dan PM10 yang diperoleh pihaknya dari Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Koto Tabang.
Pengukuran pada Selasa (26/9/2023) PM2.5=15 mikrometer/meter kubik (baik) dan PM10=16 mikrometer/meter kubik (baik).
Sementara pada Kamis (28/9/2023) konsentrasi udara menjadi PM2.5=44 mikrometer/meter kubik (sedang) dan PM10=52 mikrometer/meter kubik (sedang).
"Peningkatan konsentrasi PM2.5 dan PM10 dalam tiga hari terakhir terjadi akibat peningkatan titik api atau hotspot di wilayah Sumatera pada umumnya, dan khususnya Sumatera Barat," katanya.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Imbauan Pemda Terkait Kabut Asap Belum Cukup, Ombudsman Sumbar Minta Tingkatkan Layanan Promkes |
![]() |
---|
Kualitas Udara Padang Membaik Pasca Diguyur Hujan, Masuk Kategori Sedang |
![]() |
---|
Kasus ISPA di Padang Melonjak karena Kabut Asap, Capai 1.400 Kasus Awal Oktober |
![]() |
---|
Wali Kota Padang Pertimbangkan Belajar Daring Jika Kualitas Udara Semakin Buruk |
![]() |
---|
Pemko Padang Bagikan 26 Ribu Masker Kurangi Dampak Kabut Asap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.