Mahasiswa Tolak Gubernur
Diancam Dibunuh oleh OTK Lewat WhatsApp Usai Kritik Mahyeldi Soal PSN, Ini Kata Ahmad Zaki
Presma UIN Bukittinggi, Ahmad Zaki mengatakan tidak akan gentar dan takut untuk menyuarakan kebenaran usai mendapatkan ancaman melalui pesan WhatsApp.
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Presma UIN Bukittinggi, Ahmad Zaki mengatakan tidak akan gentar dan takut untuk menyuarakan kebenaran usai mendapatkan ancaman melalui pesan WhatsApp.
"Saya menyadari jika risiko berani menyuarakan kebenaran adalah ancaman seperti ini. Tapi bagaimanapun juga kami tak akan gentar dan terus berjuang," kata Zaki, kepada TribunPadang.com, Minggu (27/8/2023) malam.
Zaki berpendapat, dengan adanya ancaman yang diberikan kepada dirinya ini, menandakan bahwa ruang-ruang kebebasan berpendapat mulai terenggut.
Baca juga: Usai Kritik Gubernur Sumbar, Presma UIN Bukittinggi dapat Ancaman Dibunuh OTK
"Walaupun begitu, insya Allah hingga kini saya masih aman saja. Saya berharap semua pihak mau bekerja sama mengawal isu PSN Air Bangis dan menyuarakan kebenaran ini," pungkas Zaki.
Sebelumnya, Ahmad Zaki, mendapat intimidasi dari orang tak dikenal melalui pesan WhatsApp.
Intimidasi tersebut terjadi pada Jumat (25/8/2023), bermula saat dirinya bakal berangkat ke Kota Padang dari Bukittinggi. Untuk menghadiri talkshow tentang aksi penolakan Gubernur Sumbar di UIN Bukittinggi.

Ahmad Zaki menilai, intimasi yang diterima dirinya itu berasal dari pihak yang tidak suka akan aksi Dema UIN Bukittinggi, menolak Gubernur Sumbar jadi pemateri PBAK beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Zaki ini bercerita, intimidasi yang dia dapatkan melalui pesan WhatsApp ini bernada ancaman. Bahkan, sampai mengeluarkan kata-kata kasar.
"Nomor tak dikenal itu mengirim pesan ke saya, mengancam dan mengintimidasi saya. Dari isi pesannya seperti kelompok pendukung Gubernur Sumbar Mahyeldi," ungkap Zaki.
Baca juga: Dinilai Bikin Malu Kampus, Orator Tolak Gubernur Sumbar Datang di UIN Bukittinggi bakal Disanksi
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, aksi intimidasi berbentuk ancaman via WhatsApp kepada Presiden Mahasiswa UIN Bukittinggi ini turut diposting di media sosial Instagram.
Salah satunya di akun Instagram @muhammad_jalalii, akun tersebut menyertakan caption "Alerta!!! Kawan kita Ahmad Zaki Presiden Mahasiswa @uinsmddbukittinggi mendapatkan ancaman pembunuhan dari nomor yang tidak dikenal. Setelah mengkritik Gubernur Sumbar @mahyeldisp."
Dari pengamatan TribunPadang.com dari tangkapan layar pesan WhatsApp ini, salah satu ancaman yang dilontarkan adalah 'ang sobok jo den caliak lah den bunuah ang beko' (Lihat lah kalau kamu saya temukan nanti, saya bunuh kamu).
Lalu, juga terdapat kalimat seperti 'ang ndak bautak ang anjiang, Gubernur ang mode tu an' (kamu tidak punya otak anj**g, gubernur kamu perlakukan seperti itu).
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Jaringan Nasional Pembela HAM Sumbar Minta UIN Bukittinggi Hentikan Proses Sidang Etik ke Mahasiswa |
![]() |
---|
Jaringan Nasional Pembela HAM di Sumbar Kecam Proses Sidang Etik Kampus UIN Bukittinggi ke Mahasiswa |
![]() |
---|
Sidang Etik Mahasiswa UIN Bukittinggi, Bentuk Sikap Alergi Demokrasi dan Watak Otoriter Kampus |
![]() |
---|
Disidang Etik Usai Tolak Gubernur, Mahasiswa UIN Bukittinggi Siap Layangkan Gugatan Jika Disanksi |
![]() |
---|
Presma UIN Bukittinggi Disidang Etik, Aktivis Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang Sebut Berlebihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.