Kota Pariaman
Peran Penting Bundo Kanduang Ajarkan Budaya, Adat dan Istiadat Pada Generasi Penerus
Sosok Bundo Kanduang di tengah suku Minangkabau sangat penting dalam merawat dan mengajarkan budaya, adat dan istiadat.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Sosok Bundo Kanduang di tengah suku Minangkabau sangat penting dalam merawat dan mengajarkan budaya, adat dan istiadat.
Bundo Kanduang bisa menanamkan nilai-nilai adat budaya Minangkabau, mulai dari sopan santun, etika, adab dan lain sebagainya kepada generasi penerus nantinya.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Pariaman, Genius Umar ketika memberikan sambutan pada pengukuhan Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Timur, Sabtu (20/8/2023).
“Adanya organisasi bundo kanduang sebagai pertanda adat budaya Minangkabau itu melekat pada diri orang Minang dimana mereka berada. Melalui eksistensi para bundo kanduanglah, budaya adat Minangkabau dirawat dan dijaga,” ujarnya.
Genius menuturkan Bundo Kanduang itu ibarat pohon, kalau kokoh pohonya, maka akan tumbuh subur dan terjaga pohon tersebut, tetapi kalau keropos, maka pohon akan roboh.
Baca juga: 2 Ribu Anak Bersama Orang Tua Ramaikan Peringatan Harganas 2023 di Pantai Gandoriah Kota Pariaman
Seandainya tidak ada Bundo Kanduang mulai dari tingkat Kota, Kecamatan sampai Desa dan kelurahan, siapa nantinya yang akan menjaga adat dan istiadat serta budaya sopan santun, yang telah ada sejak lama di budaya timur.
Bundo Kanduang, harus dapat meningkatkan perannya dalam meningkatkan sumber daya manusia bagi Puti Bungsu dan Rang Mudo di Kota Pariaman.
Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Kota Pariaman ini juga menerangkan keresahanya atas “Polusi Budaya”, seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Peringatan Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 78 kemaren, bahwa begitu kasarnya budaya saat ini.
Sehingga tidak mencerminkan adat budaya timur yang telah ada sejak lama.
“Dengan adanya arus globalisasi, dalam prosesnya ada elemen-elemen budaya lokal seringkali tersingkirkan bahkan diabaikan, sehingga keberagaman yang telah ada selama berabad-abad menjadi terancam, dan budaya sopan santun yang ada sejak lama yang diturunkan dari generasi ke generasi, saat ini mulai tergerus,” terangnya.
Baca juga: Respons Pidato Jokowi Soal Polusi Budaya, Wako Pariaman Ingatkan Perlunya Pendidikan di Surau
Lebih lanjut Genius mengatakan dampak utama dari fenomena polusi budaya berimplikasi pada persoalan kehilangan identitas nasional dan perubahan nilai dan norma di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia, apalagi di Minangkabau yang mempunyai filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
“Karena itu, kita perlu duduk Bersama Kembali, bagaimana Bundo Kanduang, LKAAM Bersama dengan Pemerintah Daerah, untuk dapat merumuskan kedepanya, agar budaya Minagkabau dan sopan santun yang ada selama ini, dapat kita warisakan ke generasi selanjutnya, dengan membuat sosialisasi dan turun ke sekolah-sekolah, mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi,” tuturnya.
| Terbatas Anggaran, Simulasi Drill Gempa Tsunami Digelar Ala Kadarnya di Kota Pariaman |
|
|---|
| Fenomena Lapas Pariaman, Generasi Produktif Dikuasai Narkoba dan Asusila |
|
|---|
| Wawako Pariaman Minta Rancangan KUA dan PPAS 2026 Fokus Pada Layanan Dasar Masyarakat |
|
|---|
| Wako Pariaman Kirim 15 Pemuda Pelatihan ke Sukabumi, Siap Jadi Pekerja Profesional di Jerman |
|
|---|
| Program Saga Saja Plus Pemko Pariaman Raih Penghargaan dari UNP, Bukti Nyata Putus Rantai Kemiskinan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.