Kota Bukittinggi

Selama 6 Bulan, 68 Orang Kena Gigit Hewan Penular Rabies di Bukittinggi

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Bukittinggi mencatat, belum ada kasus positif rabies di Bukittinggi. Kendati demikian, kasus gigitan hewan ...

|
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com
Ilustrasi - Selama enam bulan, 68 orang digigit hewan penular rabies di Bukittinggi, Sumatera Barat. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Bukittinggi mencatat, belum ada kasus positif rabies di Bukittinggi.

Kendati demikian, kasus gigitan hewan yang berpotensi menularkan virus rabies, cukup banyak laporannya di 2023 ini.

Berdasarkan laporan bulanan kasus gigitan hewan penular rabies yang diterima TribunPadang.com, ditemukan data bahwa Juni 2023 menjadi bulan terbanyak kasus tersebut.

Baca juga: Banyak Orang Digigit Anjing di Bukittinggi Selama 2023, Warga Diimbau Vaksin Rabies Hewan Peliharaan

Pasalnya, di Juni lalu, sebanyak 22 kasus gigitan dilaporkan warga ke DPP Bukittinggi.

Rincian Kasus Gigitan

Januari, DPP Bukittinggi mendapat laporan kasus gigitan hewan sebanyak 11 orang.

Suasana vaksinasi hewan untuk menangkal rabies di Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (25/7/2023).
Suasana vaksinasi hewan untuk menangkal rabies di Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (25/7/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Februari, DPP Bukittinggi mendapat laporan kasus gigitan hewan sebanyak 8 orang.

Maret, DPP Bukittinggi mendapat laporan kasus gigitan hewan sebanyak 7 orang.

April, DPP Bukittinggi mendapat laporan kasus gigitan hewan sebanyak 8 orang.

Baca juga: DPP Bukittinggi Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Kucing dan Anjing, Tersedia 1.500 Dosis

Mei, DPP Bukittinggi mendapat laporan kasus gigitan hewan sebanyak 12 orang.

Juni, DPP Bukittinggi mendapat laporan kasus gigitan hewan sebanyak 22 orang.

Seluruh kasus gigitan tersebut, ditemukan hampir di setiap kelurahan yang ada di Kota Bukittinggi

Total kasusnya sebanyak 68 gigitan di enam bulan belakang.

1.500 Vaksinasi Rabies Gratis di Bukittinggi

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Bukittinggi menyelenggarakan vaksinasi gratis untuk menangkal virus rabies pada hewan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Baca juga: Cegah Kematian Akibat Rabies, Dinas Pertanian Padang Ajak Vaksinasi Anjing dan Kucing Peliharaan

Vaksinasi gratis pada hewan tersebut telah dimulai sejak beberapa minggu belakang. Terbaru, Selasa (25/7/2023) vaksinasi digelar di kawasan Kelurahan Benteng Pasar Atas, Bukittinggi.

Berdasarkan pengamatan TribunPadang.com di lokasi, vaksinasi dilakukan terpusat di kantor kelurahan setempat. Terlihat masyarakat membawa hewan peliharaannya berupa kucing.

Masyarakat yang berkunjung untuk vaksinasi kucingnya itu, mendapat info dari pihak kelurahan. Terkait jadwal vaksinasi yang bakal dilakukan oleh UPTD Puskeswan Bukittinggi.

Selaku petugas vaksinasi, drh. Tri Nola Maya Sari mengatakan, pihaknya melaksanakan vaksinasi gratis dengan cara mobile dan terpusat.

"Masyarakat bisa datang ke Puskeswan Bukittinggi jika tim tidak ke lapangan. Tapi, tim juga bisa ke lapangan tergantung jadwal, untuk monitor rumah ke rumah," kata Nola kepada TribunPadang.com di Benteng Pasar Atas, kemarin.

Nola menyampaikan, vaksinasi rabies sangat penting dilakukan kepada hewan-hewan, khususnya peliharaan yang berada di tengah-tengah masyarakat.

Salah satu hewan yang wajib divaksinasi, kata Nola, kucing dan anjing. 

Sebab, hewan tersebut sangat dekat dengan manusia dan rentan terkena rabies yang berbahaya.

"Untuk Kota Bukittinggi, saat ini kami menyediakan hingga 1500 dosis vaksin rabies. Sudah terealisasi lebih kurang 500 suntikan. Jika masyarakat menginginkannya, bisa datang ke posko di Puskeswan Bukittinggi," ungkap Nola.

Lebih lanjut, Nola menerangkan, dosis vaksinasi tersebut juga didapat dari bantuan Pemprov Sumbar. 

Jika ternyata 1.500 vaksin tersebut tak cukup, maka pihaknya bakal membeli secara mandiri.

"Posko utama vaksinasi buka dari pagi hingga menjelang siang. Kalau monitor rumah ke rumah, kami ambil dari data vaksinasi beberapa bulan belakang, supaya mereka tidak lupa untuk vaksin peliharaannya," jelas Nola.

Nola berharap, masyarakat Kota Bukittinggi bisa sadar dan tidak takut untuk melakukan vaksinasi kepada hewan peliharaan mereka.

Sebab, vaksinasi bisa menyebabkan hewan menjadi sakit itu adalah mitos. Menurut Nola, vaksinasi berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada hewan.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved