Kota Bukittinggi

Puskeswan Bukittinggi Ambil 40 Sampel Darah Kuda untuk Cegah Penyakit African Horse Sickness

Tim kesehatan hewan dari UPTD Puskeswan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi melakukan pengambilan sampel darah kuda

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
CEGAH PENYAKIT AHS: Penampakan kuda di dalam kandang di Gelanggang Bancah Laweh, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padanf Panjang beberapa waktu lalu. Kepala Puskeswan Bukittinggi, drh. Arief sebut pihaknya berdama Balai Veteriner ambil 40 sampel kuda di Bukiuntuk memastikan aman 

TRIBUNPADANG.COM - Tim kesehatan hewan dari UPTD Puskeswan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi melakukan pengambilan sampel darah kuda guna mencegah penyebaran penyakit African Horse Sickness (AHS), Selasa (11/11/2025).

AHS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Orbivirus dan ditularkan melalui gigitan serangga, terutama agas dari genus Culicoides.

Penyakit ini sangat berbahaya bagi kuda, bagal, keledai, dan zebra karena dapat menyebabkan kematian, meski tidak menular ke manusia.

Kepala Puskeswan Kota Bukittinggi, drh. Arief, mengatakan kegiatan pengambilan sampel dilakukan bersama Balai Veteriner Bukittinggi.

“Kegiatan ini kami laksanakan sejak Senin hingga Selasa (10–11/11/2025) di kandang kuda kawasan Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Baca juga: 7 Pejabat Eselon II di Pemko Bukittinggi Dimutasi, Ramlan Nurmatias: Dievaluasi 6 Bulan ke Depan

Menurut drh. Arief, kegiatan tersebut merupakan bagian dari surveilans atau pengawasan rutin untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus AHS di wilayah Bukittinggi.

“Total ada 40 sampel darah kuda yang sudah kami ambil untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium,” jelasnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini hasil pemeriksaan laboratorium belum keluar. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan kuda-kuda di daerah tersebut tetap aman.

“Untuk sementara hasilnya belum ada. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium,” pungkasnya.

Baca juga: Peringati HKN 2025, Wako Ramlan Nurmatias Sebut Sempat Ada Lonjakan Kasus Campak di Bukittinggi

Lebih lanjut, drh. Arief menegaskan bahwa hingga kini belum pernah ditemukan kasus African Horse Sickness di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat.

“Surveilans ini dilakukan untuk memastikan dan menegaskan bahwa penyakit AHS belum ditemukan pada kuda-kuda di Sumbar,” tutupnya.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved