Kisah Yunika Fernandes, Berhenti Jadi Karyawan Pilih Buka Usaha Songket Tenun Minang
Mundur sebagai karyawan di sebuah rumah sakit swasta Riau, Yunika Fernandes pilih kembangkan usaha tenun untuk merawat kerajinan tenun.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Mengenalkan Tenun Pada Kawula Muda
Meski memasang target pasar masyarakat menengah ke atas, Yurika juga berfokus pada edukasi tenun untuk anak muda.
Ia berharap usaha tenunnya bisa mendapat hati anak muda. Agar semua terwujud ia coba memberi edukasi dan sosialisasi akan produknya di media sosial seperti Facebook dan Instagram.
"Kami juga membuat sejumlah produk kekinian agar bisa dinikmati oleh anak muda, seperti Totebag, aksesoris, scraft dan Deta," terangnya.
Ia mau anak muda kepincut barang turunan itu, membeli setelahnya mencari tahu bagaimana proses produksi produk yang mereka gunakan tersebut.
Selain melalui konsumen, ia juga merekrut para pekerja muda di galerinya. Para pekerja muda ini ia beri upah yang sangat layak agar tidak berpaling.
Para pekerja itu ia ajarkan dari nol agar bisa menenun, bahkan sampai saat ini mereka sudah bisa menenun dengan baik.
"Waktu itu pernah ada kunjungan Kemenparekraf, mereka terkejut karena penenunnya segar-segar," terangnya mencontohkan percakapan perwakilan Kemenparekraf itu.
Baca juga: Padang Panjang Expo Turut Memeriahkan MTQ, Sajikan Produk Songket, Bordir, Rajutan hingga Batik
BUMN Ambil Peran untuk Majukan UMKM
Hingga sampai ke tahap ini Yunika mengaku, banyak mendapat ilmu saat mengikuti BRINCUBATOR tahun 2022.
Selama mengikuti program itu, ia belajar bagaimana cara menyiapkan planing dan strategi dalam menjalankan bisnis.
"Awalnya saya hanya fokus pada produksi, tapi di program itu saya belajar digital marketing untuk pemasaran dan cara pembukuan," jelasnya.
Tahun ini (2023) ia juga coba mendaftar program BRILIANPRENEUR dari Bank BRI, ia berharap dari program itu bisa mendapat pengetahuan dan relasi baru.
Dony Aryo, Manager Bisnis Mikro BO bukittinggi, mengatakan, selain pengembangan SDM pihaknya jugaemneri dukungan peminjaman mesin produksi (auto clave), Peminjaman mesin sealerĀ dan Peminjaman mesin vacum frying.
Ia menyebut UMKM Songket Tenun Minang sudah masuk ke dalam kategori UMKM naik kelas.
Bahkan, Yunika di Rumah BUMN Bukittinggi, sering mendapat kesempatan jadi pemateri dan sharing ilmu ke UMKM binaan.
"Setiap kegiatan dan program bazar yang di adakan oleh BRI maupun program cabang, kanwil ataupun pusat, kami selalu melibatkan STM," terangnya.
Selain itu, Rumah BUMN juga memfasilitasi kegiatan berupa pelatihan untuk UMKM tersebut, serta rutin memberikan fasilitas pelatihan terkait peningkatan usaha kelompok.
Cerita Ida Ardjunas di Agam, Berawal Diajak hingga Dua Kali Beri Bantuan Sembako dengan Uang Pribadi |
![]() |
---|
Masyarakat di Gadut Agam yang Belum dapat Bantuan dari Pemerintah Terima Sembako Gratis |
![]() |
---|
Kisah Ida Ardjunas Berikan Sembako ke Masyarakat di Gadut Agam dengan Menyisihkan Uang Pribadi |
![]() |
---|
Warga Agam Wajib Tahu! Ini Daftar 16 Kecamatan Lengkap dengan Jumlah Penduduk |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.