Kota Bukittinggi
Gas Elpiji Langka, Pemko Bukittinggi Minta Pangkalan Tak Jual ke Pengecer dan Batasi Penjualan
Wali Kota Bukittinggi mengeluarkan surat edaran terkait kelangkaan gas elpiji tiga kilogram yang telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
"Operasi pasar pertama di Juni, mulai pada Kamis (8/6/2023) lalu, terakhirnya pada Jumat (16/6/2023)," kata Lasmawan saat ditemui TribunPadang.com di kantornya, kemarin.
Lasmawan menyebut, operasi pasar diadakan sebagai bentuk pemenuhan permintaan gas yang kini dinilai mulai langka, terkhusus di Kota Bukittinggi.
"Tingginya permintaan, diduga menjadi penyebab gas ini langka. Padahal, stok yang diantar oleh pertamina, tidak ada pengurangan sedikit pun dari sebelumnya," ungkap Lasmawan.
"Bahkan, saat ini saja stok yang sampai di outlet sudah ditambah. Biasanya, 140 tabung untuk satu minggu, tapi kini stok segitu tidak cukup bagi masyarakat," tutur Lasmawan.
Akibat mulai tingginya pembelian gas, Lasmawan lebih memprioritaskan masyarakat sekitar outlet pangkalan di Manggis Ganting untuk membelinya.
"Jadi, khusus warga Bukittinggi dan sekitar sini kami prioritaskan. Caranya, cukup menunjukkan KTP dan KK setempat," tutur Lasmawan.
Lebih lanjut, harga jual yang diberikan Lasmawan, sebesar Rp17 ribu. Harga ini, sudah sesuai aturan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Curhat Warga Soal Gas LPG Langka
Kelangkaan gas elpiji membuat warga menjadi kebingungan. Bahkan, isu kelangkaan ini juga sempat gaduh di sosial media Bukittinggi-Agam.
Baca juga: Remaja Muncikari Prostitusi Gay di Bukittinggi Terancam 15 Tahun Penjara
Sebelumnya, salah seorang warga Bukittinggi, Yarti (47) mengaku sulit menemukan gas elpiji selama sepekan terakhir.
Biasanya, Yarti membeli gas elpiji untuk ukuran tiga kilogram itu sangat mudah. Hampir di setiap kedai hingga pangkalan ada. Namun, kini dirinya mulai kesulitan.
"Kalau untuk gas yang tabungnya 12 kilogram itu (yang besar), masih banyaklah saya lihat. Tapi khusus tiga kilogram ini, mulai agak susah juga sekarang mencarinya," tutur Yarti saat ditemui TribunPadang.com, Jumat (9/6/2023).
Yarti menyampaikan, akibat kelangkaan gas elpiji tiga kilogram itu, dirinya bahkan pernah mendapatkannya dengan harga yang tidak normal dari biasanya.
"Pernah saya beli gas elpiji tiga kilogram ini, harganya Rp30 ribu-an. Karena butuh, ya dibeli saja," ungkap Yarti.
Baca juga: Terdakwa Kasus Penggelapan Sapi Kurban di Bukittinggi Divonis 3,6 Tahun Penjara
Lebih lanjut, Yarti menduga ada oknum yang bermain dalam kasus kelangkaan gas elpiji tiga kilogram tersebut.
"Kalau saya duga, ini pasti ada yang bermain. Tak mungkin tiba-tiba langka. Kami harap aparat penegak hukum bisa segera bertindak," pungkas Yarti.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Kasatpol PP Bukittinggi Bantah Terima Suap dan Kumpulkan Bukti untuk Laporkan Balik |
![]() |
---|
Dituduh Terima Suap dari Pedagang, Kasatpol PP Bukittinggi: Saya Membantah Secara Tegas |
![]() |
---|
Viral Video Bernarasikan Kasatpol PP Bukittinggi Dituduh Terima Suap dari Pedagang |
![]() |
---|
Belasan Motor Terjaring Operasi Cipta Kondisi di Bukittinggi, Polisi: Banyak dari Kalangan Remaja |
![]() |
---|
Antisipasi Balap Liar di Bukittinggi, 15 Unit Sepeda Motor Dikandangkan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.