Kota Bukittinggi

Dituduh Terima Suap dari Pedagang, Kasatpol PP Bukittinggi: Saya Membantah Secara Tegas

Joni menjelaskan tidak pernah menerima suap dari pedagang untuk berjualan di fasilitas umum Pasar Atas Bukittinggi.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
DUGAAN SUAP - Kasatpol PP Bukittinggi, Joni Feri saat memberikan keterangan di Mako Satpol PP Bukittinggi, Selasa (2/9/2025). Joni menjelaskan tidak pernah menerima suap dari pedagang untuk berjualan di fasilitas umum Pasar Atas Bukittinggi. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Kepala Satuan Polisi Pamong (Kasat Pol) PP Kota Bukittinggi, Joni Feri, bantah video viral yang bernarasikan menerima suap dari pedagang.

Joni Feri telah memberikan klarifikasi pasca videonya beredar di media sosial perihal menerima suap dari pedagang.

"Saya membantah secara tegas tuduhan menerima suap dan sejenisnya dari pedagang untuk berjualan di fasilitas umum di Pasar Atas Bukittinggi," ungkapnya saat konferensi pers di Mako Satpol PP Bukittinggi, Selasa (2/9/2025).

Diketahui sebelumnya, di salah satu akun aplikasi TikTok @nonamic5 disebutkan di video "Kadis PP terindikasi suap".

Baca juga: UNP Gelar Pelatihan Ikebana di SMAN 1 Batang Anai Padang Pariaman, Siswa Ikut Merangkai Bunga Jepang

Sementara itu, video tersebut sudah diposting selama 5 hari dan mendapatkan 218 like dan 19 komentar.

Caption video tersebut bertuliskan "baa lai ko sanak?".

Sedangkan, video tersebut sudah ditonton sebanyak 17,9 ribu kali.

Menanggapi itu, Kasat Pol PP Bukittinggi, Joni Feri membantah video yang beredar di aplikasi TikTok tersebut.

Baca juga: Viral Video Bernarasikan Kasatpol PP Bukittinggi Dituduh Terima Suap dari Pedagang

Joni menjelaskan tidak pernah menerima suap dari pedagang untuk berjualan di fasilitas umum Pasar Atas Bukittinggi.

Ia juga menjelaskan, atas tuduhan tersebut, Joni telah mengumpulkan bukti agar bisa melaporkan kasus pencemaran nama baiknya.

"Semua data saya kumpulkan untuk melaporkan kasus pencemaran nama baik," jelas Joni.

"Inisial orang yang menuduh sudah kami dapatkan, saya juga telah melaporkan video itu ke atasan," sambung Joni.

Joni juga menuturkan, saat sekarang ia melakukan penyelidikan internal ke seluruh personel.

Penyelidikan tersebut terkait kemungkinan adanya oknum yang mencatut nama Joni untuk menerima suap.

"Total ada 165 personel dan sudah saya sampaikan ke seluruhnya. Dimana, 80 di antaranya adalah petugas di lapangan, " bebernya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved