Opini
Komunikasi Digital
Salah satu isu menarik tentang komunikasi saat ini adalah pengaruh teknologi digital dan media sosial terhadap cara kita berkomunikasi.
Dr. Elva Ronaning Roem, S.Sos, M.Si
(Dosen Ilmu Komunikasi Unand)
Salah satu isu menarik tentang komunikasi saat ini adalah pengaruh teknologi digital dan media sosial terhadap cara kita berkomunikasi. Ini semua membawa tantangan dan risiko. Filter bubble (gelembung virtual penyaring informasi), privasi, keamanan data, dan efek negatif kesehatan mental adalah beberapa contoh isu yang perlu diperhatikan dan ditangani secara bijaksana dalam penggunaan teknologi komunikasi saat ini.
Seperti diketahui, pesan-pesan sekarang dapat dikirim dengan cepat melalui pesan teks, aplikasi perpesanan, atau media sosial. Hal ini telah mengubah dinamika interaksi sosial dan menghadirkan tantangan baru dalam memahami konteks dan ekspresi yang terkadang terbatas dalam bentuk tulisan.
Media sosial dalam hal ini, cenderung menampilkan konten yang sesuai dengan minat dan pandangan kita, menciptakan apa yang disebut filter bubble. Ini berarti kita cenderung terpapar pada opini dan sudut pandang yang sejalan dengan yang kita yakini, dan kita mungkin tidak terpapar pada sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat mengurangi keragaman informasi dan mempengaruhi kemampuan kita dalam memahami perspektif yang berbeda.
Baca juga: Dorong Literasi Digital Bagi Pelajar, Dosen Ilmu Komunikasi Unand Gelar Pengabdian Masyarakat
Tak hanya itu. Media sosial kini telah menjadi platform utama untuk penyebaran berita palsu atau hoaks. Informasi yang tidak diverifikasi dengan benar seringkali dapat dengan mudah menyebar luas, menyebabkan kebingungan dan mempengaruhi persepsi publik. Karena itu, masyarakat perlu menjadi lebih kritis dalam memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikannya.
Di samping itu, penggunaan berlebihan media sosial dan ketergantungan pada teknologi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Perbandingan sosial, rasa tidak aman, tekanan untuk tampil sempurna, dan efek negatif lainnya dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional individu. Penting bagi pengguna untuk menjaga keseimbangan dan kesadaran diri dalam penggunaan teknologi komunikasi.
Di lain sisi, dalam era digital, privasi dan keamanan data menjadi isu yang krusial. Penggunaan aplikasi dan platform digital sering kali melibatkan pertukaran data pribadi yang sensitif. Penting bagi individu dalam hal ini, untuk memahami dan melindungi privasi mereka serta mengerti bagaimana data mereka digunakan dan dilindungi oleh pihak-pihak yang terlibat.
Baca juga: Bantu Nelayan Hadapi Wisatawan, Unand Adakan Pelatihan Komunikasi Nelayan Elo Pukek
Kebebasan berekspresi di dunia maya sering kali juga dapat menyebabkan peningkatan kasus perundungan dunia maya (cyberbullying). Anonimitas relatif di internet dapat memberi keberanian pada individu untuk melakukan tindakan agresif, merendahkan, atau melecehkan orang lain secara online. Ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan kepercayaan diri individu yang terkena dampaknya.
Isu-isu ini menyoroti pentingnya pemahaman dan pengelolaan yang bijaksana terkait teknologi dan media sosial dalam komunikasi kita. Mengembangkan keterampilan kritis, menghormati perspektif yang berbeda, dan menjaga keseimbangan dalam penggunaan teknologi dapat membantu kita berkomunikasi dengan lebih efektif dan bertanggung jawab dalam era digital saat ini.
Teknologi digital juga telah mengubah cara kita mengakses informasi dan berkomunikasi. Dengan adanya perangkat seperti smartphone, tablet, dan komputer yang terhubung dengan internet, kita dapat dengan mudah mengirim dan menerima pesan, berbagi konten, dan terhubung dengan orang lain secara instan dari mana saja dan kapan saja.
Baca juga: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unand Hadirkan, Linda Poernomo Beri Kuliah Umum: Simak Ulasannya
Teknologi digital juga memungkinkan komunikasi jarak jauh yang lebih efisien dan terjangkau. Kita dapat melakukan panggilan suara, panggilan video, atau mengirim pesan teks dengan orang-orang di seluruh dunia tanpa batasan waktu dan ruang. Ini memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dalam konteks bisnis, pendidikan, dan hubungan pribadi (personal).
Media sosial seperti Facebook, Twitwitter, Instagram, dan LinkedIn telah menjadi platform penting dalam berkomunikasi. Mereka memungkinkan kita untuk berbagi pemikiran, ide, foto, dan video dengan cepat kepada teman, keluarga, dan audiens yang lebih luas. Media sosial juga memfasilitasi interaksi sosial, memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang baru, bergabung dalam komunitas, dan berpartisipasi dalam diskusi publik.
Beruntungnya, teknologi digital telah memperkaya cara kita berkomunikasi dengan adanya fitur-fitur multimodal seperti gambar, video, dan suara. Dalam pesan teks, kita dapat melampirkan foto atau video untuk menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan menarik. Penggunaan emoji dan stiker juga memungkinkan ekspresi emosi yang lebih kaya dalam komunikasi online.
Teknologi digital juga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dalam proyek tim, baik secara lokal maupun jarak jauh. Melalui alat seperti email, aplikasi perpesanan, dan platform kolaborasi online, anggota tim dapat berbagi ide, berkoordinasi, dan bekerja bersama tanpa harus berada di lokasi yang sama. Media sosial juga memberikan kesempatan untuk keterlibatan publik dalam isu-isu penting dan gerakan sosial.
Jika Tidak Bertemu dengan Nan Ampek, Celaka lah yang Gadaikan dan Jual Harta Pusako di Minangkabau |
![]() |
---|
Islam dan Disabilitas: Keteladanan Nabi, Hak Setara untuk Semua |
![]() |
---|
Citra Masakan Padang Terjun Bebas: Antara Gengsi dan Perang Harga Murah! |
![]() |
---|
Program Sertifikasi Tanah Gratis: Menata Ulang Akses dan Keadilan Tanah Ulayat di Sumatera Barat? |
![]() |
---|
Menikam Jejak dan Mengembalikan Kejayaan Kopi di Nagari Pagadih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.