Berita Universitas Andalas
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unand Hadirkan, Linda Poernomo Beri Kuliah Umum: Simak Ulasannya
REALITAS dalam ranah untuk membangun demorasi di Indonesia saat ini bahwa masih saja tingkat partisipasi perempuan dalam berpolitik tergolong masih
REALITAS dalam ranah untuk membangun demorasi di Indonesia saat ini bahwa masih saja tingkat partisipasi perempuan dalam berpolitik tergolong masih relatif rendah. Hal itu, dibuktikan dengan terlihat dari tingkat keterwakilan perempuan di parlemen, lembaga-lembaga tinggi negara, pemerintah, partai politik (Parpol), termasuk di organisasi lainnya yang masih minim.
Fenomena yang menjadi keprihatinan bersama yang perlu disikapi secara bersama pula terutama bagi kaum perempuan, itu disampaikan Direktur Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, Dr Marlinda Iswantri Poernomo, SE, M Si pada saat Kuliah Umum pada Selasa (2/5/2023) di ruang sidang Dekanat Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP), Universitas Andalas (Unand), Kampus Limau Manis, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Rilis yang diterima redaksi menyebutkan kuliah umum kali ini bertajuk “Mempertajam Daya Pikir Perempuan Memahami Politik dalam Berdemokrasi” di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP, Unand yang dibuka oleh Kepala Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unand, Dr Sarmiasti. M Si, didampingi Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Diego SI.Kom. M.Sos, dan para dosen Ilkom.
Adapun moderator kuliah umum dipandu oleh Kordinator Kosentrasi TV dan Film, M A Dalmenda, M Si. SeKuliah umum diikuti 65 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi yang tengah mengikuti mata kuliah komunikasi politik dan Humas Politik di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP, Unand, bertempat di Kampus Limau Manis, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)..
Kandidat Rektor Universitas Sahid Jakarta merupakan sosok perempuan yang juga seorang sebagai penyiar TVRI dengan nama terkenal Linda Poernomo.
Sejauh ini diirinya juga pernah berlaga di gelanggang perpolitikan dengan puncak karier politiknya sebagai anggota DPR-RI periode 2014-2019 pada komisi X.

Perempuan berkarakter humanis tapi terkesan tegas ini terpancar ketika mengedukasi mahasiswa yang didominasi kaum perempuan.
Menurutnya, spirit mahasiswa semakin tampak melalui diskusi panjang lewat pertanyaan dan pernyataan kritis dari mahasiswa melihat kondisi demokrasi kekinian terkait kiprah perempuan jadi pemimpin baik di eksekutif, legislatif, BUMN dan berbagai perusahaan swasta lainnya.
“Negara sudah memberikan kesempatan terhadap kaum perempuan di legislatif dengan quota 30 persen, ketersediaan peluang tersebut tidak terpenuhi dan lebih mirisnya semakin terjadi penurunan jumlahnya dari pusat hingga ke daerah," paparnya.
Hal ini imbuhnya perlu disikapi secara cerdas, semakin menurun maka semakin rendah daya juang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dalam berdemokrasi.
"Saatnya sekarang mahasiswa untuk lebih meningkatkan kepedulian dan mempertajam anilisis politiknya untuk menyikapi berbagai yang terjadi di ruang publik,” sebut istri dari Dr Abdullah Puteh Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada masanya silam.
Lebih lanjut dikatakan Dosen komunikasi politik Usahid Jakarta ini, perempuan berdarah Minangakabau dari Batusangkar, kondisi ini dipercaya oleh para pejuang perempuan berimplikasi langsung pada kebijakan-kebijakan negara yang cenderung(kurang) mengakomodir kebutuhan dan kepentingan perempuan.
Alhasil, katanya jumlah keterwakilan yang rendah juga sangat berpengaruh terhadap proses pengambilan sebuah keputusan yang bersentuhan dengan kepentingan masyarakat.
“Perempuan Minangkabau dari dulunya adalah pejuang yang terkenal, sebut saja Rasuna Said, Rohana Kudus, Siti Manggopoh, Inyiak Upiak Palantiang, Rahma El Yunusiyah. Sederet itu berpartisipasi aktif berperan dan pengaruh pada masanya. Ini tonggak sejarah bagi perempuan Minangkabau yang tak boleh terlupakan lintas generasi. Ini spirit bagi perempuan Minangkabau,” tegas penulis buku Kiprah Perempuan Parlemen.
Penghujung diskusi, anak dari Prof Dr Bambang Poernomo, SH ini mengingatkan mahasiswa, selain mengikuti tugas wajib mengikuti perkuliahan sangat penting juga berorganisasi untuk melengkapi mengasah keterampilan berorganisasi.
Selanjutnya, terus mengasah kemampuan berkomunikasi sebagai bekal kelak setelah menyelesaikan studi sebagai seorang sarjana agar nantinya menjadi sosok yang spesialis dalam bidangnya dan bukan menjadi generalis kebanyakan orang.(*)
FISIP UNAND
Universitas Andalas
Linda Poernomo
Ilmu Komunikasi
Kuliah Umum
Departemen Ilmu Komunikasi Fisip Unand
Kota Padang
Sumatera Barat
VERNADOC 2025 sebagai Sarana Dokumentasi Warisan Budaya dan Teknologi Hijau Minangkabau |
![]() |
---|
FIB Unand Laksanakan Audit ISO 21001:2018 sebagai Komitmen terhadap Mutu Pendidikan |
![]() |
---|
BEM KM Unand Gelar Sekolah Ruang Isyarat, Ajak Teman Tuli dan JBI Demi Wujudkan Masyarakat Inklusif |
![]() |
---|
Cara Membedakan Fakta dan Hoaks: Persma Alinea FISIP Unand & AJI Padang Latih, Mahasiswa Cek Data |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN Tematik Salingka Kampus 2023 Sosialisasi Alat Usir Hama Burung Pipit, dan Briket Arang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.