Berita Universitas Andalas

Cara Membedakan Fakta dan Hoaks: Persma Alinea FISIP Unand & AJI Padang Latih, Mahasiswa Cek Data

Sebanyak 26 mahasiswa yang difasilitasi Persma atau Pers Mahasiswa Alinea Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Andalas (FISIP Unand) mengikut

|
Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Sebanyak 26 mahasiswa yang difasilitasi Persma atau Pers Mahasiswa Alinea Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Andalas (FISIP Unand) mengikuti pelatihan jurnalistik bekerjasama dengan organisasi profesi AJI (Aliansi Jurnalis Indenpenden) Kota Padang bertemakan Pelatihan Cek Data menghadirkan dua trainer Yose Hendra dan Novia Harlina, Senin (8/5/2023), di ruang sidang Dekanat FISIP Unand, Limau Manis, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

TRIBUNPADANG.COM PADANG -  Sebanyak 26 mahasiswa yang difasilitasi Persma atau Pers Mahasiswa Alinea Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Andalas (FISIP Unand) mengikuti pelatihan jurnalistik bekerjasama dengan organisasi profesi AJI (Aliansi Jurnalis Indenpenden) Kota Padang bertemakan Pelatihan Cek Data pada Senin hingga Selasa (8-9/5/2023), di ruang sidang Dekanat FISIP Unand, Limau Manis, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Rilis yang diterima redaksi, Selasa pelatihan jurnalistik bekerjasama dengan organisasi profesi  AJI ( Aliansi Jurnalis Indenpenden) Padang bertemakan Pelatihan Cek Data menghadirkan dua trainer masing-masing Yose Hendra dan Novia Harlina. Acara berlangsung dua hari itu dibuka oleh Dekan yang diwakili oleh Wakil Dekan (WD) III, Haiyyu Darman Moenir dan moderator Pembina  Persma Alinea M A Dalmenda.

Sebelumnya,  Haiyyu Darman Moenir menyatakan, urgensi terhadap pelatihan bertemakan Cek Fakta tidak hanya menarik tetapi memberikan nilai manfaat bagi mahasiswa dan insan Persma.

Pelatihan ini diharapkan mengasah kecerdasan analisis mahasiswa untuk mampu membedakan mana yang  fakta dan hoaks dari informasi yang beredar di ruang publik dan di media massa.

Ditenggarai, berbagai alasan masyarakat untuk percaya dan tidak percaya pada media informasi. Sejatinya, mahasiswa persma mampu bemberikan edukasi lewat karya jurnalistiknya di lingkungan kampus dan masyarakat luar pada umumnya.

“Ini salah satu menjawab kehadiran Persma FISIP untuk  dibekalI  ilmu tentang ilmu pengetahuan lebih mendalam dengan ilmu jurnalistik. Peningkatan  ilmu yang diberikan shoft skill oleh organisasi AJI Padang akan mempertajam analisis mahasiswa menyikapi berbagai informasi di tengah masyarakat dan di media massa,” sebut Wakil Dekan III.

Sebanyak 26 mahasiswa yang difasilitasi Persma atau Pers Mahasiswa Alinea Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Andalas (FISIP Unand) mengikuti pelatihan jurnalistik bekerjasama dengan organisasi profesi AJI (Aliansi Jurnalis Indenpenden) Kota Padang bertemakan Pelatihan Cek Data menghadirkan dua trainer Yose Hendra dan Novia Harlina, Senin (8/5/2023), di ruang sidang Dekanat FISIP Unand, Limau Manis, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sebanyak 26 mahasiswa yang difasilitasi Persma atau Pers Mahasiswa Alinea Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Andalas (FISIP Unand) mengikuti pelatihan jurnalistik bekerjasama dengan organisasi profesi AJI (Aliansi Jurnalis Indenpenden) Kota Padang bertemakan Pelatihan Cek Data menghadirkan dua trainer Yose Hendra dan Novia Harlina, Senin (8/5/2023), di ruang sidang Dekanat FISIP Unand, Limau Manis, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). (ISTIMEWA)

Sementara itu, Pembina Presma Alinea yang juga Koordinator Konsentrasi TV dan Film pada Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unand menyebutkan, bahwa adalah untuk mengenal dan memahami lebih mendalam. Utamanya, upaya dalam melakukan cek fakta agar mahasiswa terhindar misinformasi  dari  informasi yang  disebarkan adalah salah.

Namun, kemudian dibagikan oleh orang yang tidak tahu bahwa informasi itu salah.  Begitu juga terhindar  disinformasi dari informasi yang disebarkan salah meski  sudah diketahui dari awal namun tetap disebarkan lagi.

“Kami pertajam analisis mahasiswa sebagai agen perubahan untuk menyikapi fenomena dari berbagai informasi yang bertebaran di media massa agar tehindar dari misinformasi dan disinformas. Ini sering menjadi perdebatan dan diskusi alot dikalangan mahasiswaterkait informasi diberbagai media massa sebagai sebuah fakta atau hoaks, “ jelas  Menda Pamuntjak.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved