Berita Universitas Andalas

BEM KM Unand Gelar Sekolah Ruang Isyarat, Ajak Teman Tuli dan JBI Demi Wujudkan Masyarakat Inklusif

Kementerian Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa atau BEM KM Universitas Andalas (Unand) bersama para volunteer-nya meng

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/BEM UNAND
SEKOLAH RUANG ISYARAT - Kementerian Sosial Masyarakat BEM KM Universitas Andalas (Unand) bersama para volunteer-nya menggelar kegiatan bertajuk “Sekolah Ruang Isyarat”, sebuah program edukatif guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap komunitas Tuli dan disabilitas lainnya.  Kegiatan ini berlangsung dalam kolaborasi erat dengan Teman Tuli  dan Juru Bicara Isyarat (JBI) merupakan rangkaian Sekolah Ruang Isyarat diselenggarakan pada Sabtu (18/5/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kementerian Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa atau BEM KM Universitas Andalas (Unand) bersama para volunteer-nya menggelar kegiatan bertajuk “Sekolah Ruang Isyarat”, sebuah program edukatif guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap komunitas Tuli dan disabilitas lainnya. 

Kegiatan ini berlangsung dalam kolaborasi erat dengan Teman Tuli  dan Juru Bicara Isyarat (JBI) merupakan rangkaian Sekolah Ruang Isyarat diselenggarakan pada Sabtu (18/5/2025).

Rilis dari BEM Unand menyebutkan tercatat sebanyak 74 peserta  dari berbagai kalangan mendaftarkan diri dan mengikuti penuh antusias serta bersemangat.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh MC (Master of Ceremony) dan dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan resmi dari Puji Gufron Rhodes, SPsi, MSi, yang mewakili Unit Layanan Disabilitas dan Konseling (ULDK) Unand. 

Dalam sambutannya, Puji menekankan pentingnya membangun masyarakat yang inklusif dimulai dari setiap individu.

“Untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat yang inklusif harus dimulai dengan individu yang inklusif. Dengan adanya sekolah ini sangat membantu sekali dalam perwujudannya,” ujar Puji Gufron Rhodes yang disambut tepuk tangan peserta.

Pada sesi penyampaian materi “Disability Awareness”, yang membahas seputar pentingnya kesadaran terhadap keberagaman kemampuan serta cara menciptakan ruang aman dan setara bagi semua kalangan.

Yakni materi kali ini menjadikan pondasi awal bagi peserta dalam memahami pentingnya inklusivitas di lingkungan sosial, pendidikan, dan pekerjaan.

Sesi FOber
SEKOLAH RUANG ISYARAT - Kementerian Sosial Masyarakat BEM KM Universitas Andalas (Unand) bersama para volunteer-nya menggelar kegiatan bertajuk “Sekolah Ruang Isyarat”, sebuah program edukatif guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap komunitas Tuli dan disabilitas lainnya.  Kegiatan ini berlangsung dalam kolaborasi erat dengan Teman Tuli  dan Juru Bicara Isyarat (JBI) merupakan rangkaian Sekolah Ruang Isyarat diselenggarakan pada Sabtu (18/5/2025).

Sementara itu, Menteri Kementerian Sosial Masyarakat BEM KM Unand, saudara Arga Zaifullah, juga memberikan pernyataan terkait tujuan diadakannya program ini.

“Melihat banyaknya teman-teman berkebutuhan khusus di sekitar kita, untuk mewujudkan masyarakat dan kampus yang inklusif atau peduli dengan sesama dan setara, maka diangkatlah Sekolah Ruang Isyarat ini untuk mengerti bagaimana cara berkomunikasi atau bersikap yang baik kepada teman-teman tuli. Ini juga adalah langkah awal kita untuk masuk dan menelusuri dunia mereka dan menambah rasa setara antara kita,” ungkapnya.

Seusai sesi pertama, kegiatan dilanjutkan oleh teman-teman Tuli yang membagikan pengalaman dan pengetahuan mengenai budaya Tuli, serta pengenalan bahasa isyarat dasar. 

Peserta belajar mengenal huruf dan angka dalam bahasa isyarat, serta latihan isyarat sederhana seperti perkenalan dan sapaan sehari-hari. Momentum ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi para peserta untuk secara langsung berinteraksi dan belajar dari Tuli sendiri.

Selanjutnya, para peserta juga diajak aktif melalui diskusi kelompok terfokus (FGD) yang kembali membahas materi sebelumnya. Kegiatan ini diselingi dengan beberapa kali post-test untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan.

Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi berupa foto bersama, yang menjadi simbol komitmen seluruh peserta dan panitia dalam mendukung gerakan inklusi sosial.

Utamanya, melalui kebersamaan dan antusiasme tinggi yang tercermin sepanjang kegiatan menjadi bukti bahwa ruang-ruang pembelajaran seperti ini sangat dibutuhkan dan patut untuk terus dilanjutkan.

Pihak Kementerian Sosial Masyarakat BEM KM Unand berharap Sekolah Ruang Isyarat dapat menumbuhkan lebih banyak agen perubahan yang peduli terhadap isu disabilitas serta menjadikan kampus dan lingkungan sekitarnya yang inklusif dan setara bagi semuanya.(*/rls/Wahyu Saptio Afrima/Magang TribunPadang.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved