Berita Viral

Penyebab Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, 3 Santri Tewas dan 91 Diduga Masih Terjebak Reruntuhan

Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebuah musala berlantai empat

Editor: Mona Triana
KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH
PONPES AMBRUK - Kondisi Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo usai ambruk, Selasa (30/9/2025). Tim SAR ungkap penyebab ponpes tersebut ambruk. 

TRIBUNPADANG.COM - Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Sebuah musala berlantai empat ambruk saat digunakan para santri untuk salat Ashar berjemaah pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Sedikitnya tiga orang meninggal dunia dalam insiden ini, sementara 91 orang lainnya masih diduga terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Penyebab Musala Ambruk: Kegagalan Struktur Bangunan

Tim SAR gabungan bersama ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menilai runtuhnya musala dipicu oleh kegagalan struktur.

“Konstruksi bangunan empat lantai ini ambruk akibat kegagalan struktur sehingga terjadi tumpukan atau pancake collapse,” ungkap Kepala Subdirektorat Pengendali Operasi Bencana Basarnas, Emi Freezer, Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Kronologi Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, 3 Santri Meninggal Dunia dan Puluhan Luka-Luka

Menurutnya, musala runtuh secara vertikal dan lantai bangunan bertumpuk. Pusat gravitasi berada di sisi kiri sehingga akses ke area lain terhambat.

“Seharusnya, bila bangunan gagal menahan beban, strukturnya patah. Namun, kolom tengah justru melengkung menyerupai u-shape, artinya ada elastisitas tinggi pada konstruksi ini,” jelasnya.

Freezer menegaskan, musala ambruk karena struktur tidak mampu menahan beban sesuai standar keselamatan. Hal ini menciptakan celah-celah sempit yang menyulitkan proses evakuasi korban.

91 Orang Masih Tertimbun, Evakuasi Dilakukan Manual

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, melaporkan hingga Selasa malam (30/9/2025) sebanyak 91 orang belum ditemukan.

“Upaya evakuasi masih berlangsung. Kami menduga ada 91 orang yang terjebak di dalam reruntuhan,” ujarnya.

Baca juga: Santri Ponpes Haji Miskin Eks JI Tanah Datar Ikuti Upacara Kemerdekaan ke-2, Terakhir Waktu SD

Basarnas Surabaya mencatat total korban mencapai 100 orang, baik yang berhasil menyelamatkan diri maupun yang dievakuasi tim SAR.

Sebanyak 332 personel gabungan dikerahkan, terdiri dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, BPBD Jombang, BPBD Nganjuk, BPBD Surabaya, Tagana, Dinas PU SDA, serta aparat TNI-Polri.

Meski dua ekskavator telah disiagakan sejak hari pertama, penggunaannya masih ditunda. “Kami khawatir getaran dari alat berat justru memicu runtuhan tambahan, sehingga evakuasi sementara dilakukan manual,” jelas Muhari.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved