Populer Sumbar

Populer Sumbar: Aksi Warga Blokade Pabrik AQUA Solok dan Rencana Perbaikan Jalan Pagadih Agam

Sejumlah warga berdemonstrasi di pintu masuk PT. Tirta Investama (AQUA) di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Senin (29/5/

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Nandito Putra
Puluhan warga melakukan unjuk rasa Pabrik AQUA Solok atau PT. Tirta Investama di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Senin (29/5/2023). 

TRIBUNPADANG.COM - Baca sejumlah berita populer Sumbar yang tayang dalam waktu 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang aksi warga blokade jalan akases ke pabrik AQUA Solok serta janji Pemprov Sumbar yang akan memperbaiki jalan rusak di Nagari Pagadih Kabupaten Agam.

Simak selengkapnya:

1. Puluhan Warga Blokade Pabrik AQUA Solok, Minta Karyawan yang di-PHK Kembali Direkrut

Sejumlah warga berdemonstrasi di pintu masuk PT. Tirta Investama (AQUA) di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Senin (29/5/2023).

Unjuk rasa Pabrik AQUA Solok ini dilakukan oleh keluarga buruh yang di-PHK pada Agustus 2022 lalu.

Mereka menuntut agar para buruh yang di-PHK bisa bekerja kembali.

Salah seorang pekerja korban PHK karyawan AQUA mengatakan unjuk rasa ini sudah berlangsung sejak pukul 06.30 WIB tadi.

Ia mengatakan aksi warga demonstrasi Pabrik AQUA Solok dilakukan secara damai.

Baca juga: Pakai Alat Aqua Eye, Tim SAR Temukan Jenazah Kakek Hanyut di Lima Puluh Kota Sejauh 5 Km

Berdasarkan pantauan Tribunpadang.com di lokasi, mereka berkumpul di depan gerbang dan warga blokade jalan akses ke pabrik.

Mereka tidak ingin ada aktivitas di pabrik yang memproduksi air mineral itu hingga ada keputusan agar para buruh yang di-PHK kembali dipekerjakan.

Yeti (58), meminta agar pihak manajemen merekrut kembali anaknya sebagai pekerja.

Anak Yeti sudah bekerja selama 10 tahun di perusahaan tersebut.

"Kami ingin anak-anak kami bekerja kembali," ujar Yeti.

Baca juga: Korban PHK Pabrik AQUA Solok bakal Kembali Bekerja, Bupati: Bisa Mendaftar Senin Depan

Yeti mengatakan sebelumnya pihak manajemen sempat akan merekrut kembali para pekerja yang di-PHK.

Namun, kata dia, hingga saat ini belum ada keputusan apakah mereka akan diterima kembali.

“Sudah satu bulan lebih anak-anak kami menunggu keputusan, tapi akhirnya tidak ada juga sampai sekarang ini,” kata Yeti.

Yeti menyebut akan terus melakukan aksi unjuk rasa Pabrik AQUA Solok sampai tuntutan mereka dikabulkan.

Ia mengatakan para orang tua pekerja yang di-PHK akan tetap akan menggelar aksi blokade ini hingga anak-anak mereka diterima kembali.

“Kalau tidak ada keputusan hari ini, kami akan tetap di sini. Kalau tidak ada juga, besok kami tetap di sini. Pokoknya pekerjakanlah anak-anak kami kembali,” katanya.

2. Janji Perbaikan Jalan Pagadih - Koto Tinggi, Dinas BMCKTR Sumbar Sebut Sudah Anggarkan Rp2,5 M

Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Kepala Bidang Bina Marga, Adratus Setiawan menyebut bahwa proyek pengerjaan jalan Pagadih - Koto Tinggi sudah terkontrak sejak dua bulan yang lalu, tepatnya pada 24 Maret 2023.

Kata Adratus, nilai kontrak jalan penghubung Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota itu lebih kurang Rp2,5 Miliar.

Ia menjelaskan, dengan ketersediaan dana Rp2,5 Miliar itu Dinas BMCKTR mendahulukan pengerjaan penanganan badan jalan yang terban tahun 2022 lalu.

Adratus sendiri menyebut beberapa waktu lalu telah mendatangi langsung lokasi jalan terban di Pagadih itu.

Penanganan jalan terban di Pagadih itu yang menurutnya dijadikan prioritas dan wajib untuk dikerjakan.

Kendaraan roda empat melintasi ruas Jalan Provinsi berlubang dan berlumpur di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (11/5/2023).
Kendaraan roda empat melintasi ruas Jalan Provinsi berlubang dan berlumpur di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (11/5/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Baca juga: Setahun Berlalu, Janji Gubernur Mahyeldi Perbaiki Jalan Rusak ke Warga Pagadih Agam Belum Terwujud

"Itu dijadikan prioritas penanganan, kira-kira di kilometer 3 dari Simpang Palupuah karena bisa berakibat jalan terputus, yaitu pemasangan bronjong, aspal ulang di jalan yang hampir putus itu," kata Adratus Setiawan kepada TribunPadang.com, Senin (29/5/2023).

Lalu, katanya, juga ada pengaspalan sebagian segmen jalan dengan kondisi parah menjelang Pasar Pagadih.

Sementara alternatif ke dua, pihaknya mencoba pengaspalan jalan dekat lokasi Masjid Nurul Iman Pagadih dengan panjang penanganan sesuai dengan kesesuaian dana dikontrak.

Ia menuturkan, Jalan Pagadih - Koto Tinggi panjangnya sekitar 25 kilometer, 18 kilometer di antaranya jalan aspal, namun sebagai lainnya masih dalam kondisi parah. Adapun tujuh kilometer lainnya masih jalan tanah.

Kalau dihitung-hitung, kata dia butuh dana sekitar Rp70 Miliar untuk pengaspalan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan penghubung antar dua kabupaten di Sumbar itu.

Baca juga: Kisah Warga Pagadih Agam Melahirkan Dalam Mobil Imbas Jalan Rusak, Tak Cukup Waktu Sampai Puskesmas

Ia mengakui, begitu banyak spot yang harus ditangani di Nagari Pagadih Agam. "Duit jauh dari cukup, memilih yang paling prioritas dari yang prioritas," kata dia.

Menurutnya, untuk optimalisasi pengaspalan keseluruhan jalan dari Simpang Pagadih ke Koto Tinggi lebih signifikan diupayakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dimungkinkan tahun 2024.

"Pihak Dinas BMCKTR telah mengusulkan di Renja 2024 untuk melanjutkan penanganan baagian jalan ini dan berharap dapat disetujui dengan pagu yang lebih optimal," kata dia.

"Juga berusaha mencari sumber pendanaan lain misalnya DAK yang diperkirakan lebih pas dan kalau disetujui bisa saja dengan pagu yang lebih besar dan penanganan yang lebih panjang sehingga ruas ini bisa kita tuntaskan dalam dua atau tiga tahun ke depan," tambah Adratus.

Kabid mengatakan, dukungan masyarakat akan sangat di harapkan, terutama untuk kondisi jalan eksisting yang masih sempit dan membutuhkan pelebaran, di samping juga dukungan wali nagari, jorong dan pemuka masyarakat.

Baca juga: Nestapa Warga Nagari Pagadih Agam: Jalan Rusak hingga Bikin Harga Bahan Pokok Mahal

Diberitakan sebelumnya, sudah genap satu tahun Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah berjanji akan memperbaiki ruas Jalan Provinsi yang berada di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam.

Namun rencana perbaikan ruas jalan itu tak kunjung terwujud hingga saat ini.

Janji Mahyeldi disampaikan kepada masyarakat serta Ninik Mamak di Nagari Pagadih pada tahun lalu tepatnya Sabtu (21/5/2022). Mahyeldi berjanji bakal melakukan perbaikan untuk ruas Jalan Provinsi yang berada di Nagari Pagadih.

"Saya lihat Ninik Mamak dan masyarakat yang ada di sini, ingin cepat jalan diperbaiki, oleh sebab itu jika ingin cepat hibahkan lah tanah untuk pembangunan jalan," kata Mahyeldi saat berkunjung ke Nagari Pagadih yang kemudian pernyataan ini juga diposting di akun YT Kominfo Sumbar.

Mahyeldi bahkan menyebut, jika pihak Pemprov sudah mendapatkan berkas pembebasan lahan, maka alat berat bakal langsung diturunkan ke Nagari Pagadih untuk perbaikan Jalan Provinsi itu. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar/Nandito Putra)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved