Jalan Rusak di Sumbar
Nestapa Warga Nagari Pagadih Agam: Jalan Rusak hingga Bikin Harga Bahan Pokok Mahal
Ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih berlubang dan berlumpur saat hujan. Akibatnya, mobilitas warga dan perekonomian terganggu.
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih berlubang dan berlumpur saat hujan. Akibatnya, mobilitas warga dan perekonomian terganggu.
Pasalnya, ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) itu, juga menjadi penghubung antara dua kabupaten.
"Kondisi jalan yang tidak layak ini, membuat masyarakat kesulitan dan harga bahan pokok sering mahal di Nagari Pagadih ini," kata Mak Tuo Parida, seorang perempuan paruh baya di Pagadih kepada TribunPadang.com, Rabu (10/5/2023) lalu.
Parida meminta, pemerintah provinsi untuk serius dan benar-benar melihat kondisi serta kesulitan masyarakat di Nagari Pagadih akibat jalanan tak layak itu.
"Sudah bertahun-tahun Jalan Provinsi di Nagari Pagadih ini, tapi kondisinya tidak juga mulus, berlubang dan berlumpur. Lalu, jika hujan turun, genangan airnya itu memenuhi jalan seperti kolam ikan," terang Parida, perempuan kelahiran tahun 60-an itu.
Baca juga: Pj Bupati Muaro Jambi Minta ke Presiden Perbaiki Jalan Rusak, Alasan Anggaran Daerah Terbatas
Ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih, kata Parida, menghubungkan Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota. Jalan itu, biasa dilalui oleh para pedagang atau masyarakat sebagai jalur alternatif.
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, di Nagari Pagadih itu terdapat sebuah pasar yang ramai dikunjungi setiap Jumat. Mayoritas para pembeli-pedagang bertransaksi hasil bumi serupa kulit manis dan cengkeh.
"Kalau jalannya tak layak, harga bahan dan ongkos pasti naik. Akhirnya nanti, masyarakat juga yang sulit. Padahal kami berada di ruas Jalan Provinsi, tapi kondisi jalannya begini-begini (berlubang) saja," terang Parida.
Bahkan, kata Parida, untuk ongkos angkut barang masuk ke Nagari Pagadih itu saja telah mahal dan melebihi batas normal. Hal ini, didasari oleh jalanan yang berbatu dan berlubang, akibatnya para sopir enggan mengantar barang ke Nagari Pagadih.
"Bensin harganya beda dengan tempat lain, di sini Rp14-15 ribu-an. Harga sewa mobil, harga bahan makanan juga. Bagaimana tidak mahal, mengangkut ke sini (Nagari Pagadih) kesusahan karena jalan berlubang," ungkap Parida.
Baca juga: Minim Penerangan di Ruas Jalan Provinsi, Warga Nagari Pagadih Agam Gelap Gulita di Malam Hari
TribunPadang.com juga membeli beberapa produk makanan dan minuman ringan yang dijual di warung-warung Nagari Pagadih. Memang, untuk selisih harga barang berkisar di Rp1-2 ribu-an.
Salah satunya, TribunPadang.com membeli suplemen minuman penambah tenaga yang di Kota Bukittinggi dijual seharga Rp8-9 ribu. Sementara di Nagari Pagadih dijual seharga Rp10 ribu.

Derita Masyarakat Pagadih, Tanpa Aspal dan Sinyal
Pemerataan akses jaringan internet belum menyeluruh di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Salah satunya seperti di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam. Nagari itu menampung lima jorong (sekelas dusun) dengan total jiwa sebanyak 1990 orang.
Baca juga: Derita Warga Nagari Pagadih Agam, Berada di Blank Spot hingga Akses Jalan Tak Layak
Pemprov Sumbar Janji Segera Cek Jalan Rusak di Pagadih Usai Warga Kirim Surat Terbuka ke Gubernur |
![]() |
---|
Warga Nagari Pagadih Surati Gubernur Soal Jalan Rusak, Pemprov Sumbar akan Turunkan Tim Cek Lokasi |
![]() |
---|
Gubernur Sumbar Pernah Janjikan Perbaikan Jalan di Pagadih Agam pada 2022 |
![]() |
---|
Masyarakat Keluhkan Jalan Rusak di Pagadih Agam Sumbar: Sudah Lama Tidak Tersentuh Aspal |
![]() |
---|
Jalan Provinsi Sumbar Rusak di Pagadih Agam, Masyarakat Sebut Anak Sekolah Sering Kecelakaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.