Jalan Rusak di Sumbar

Setahun Berlalu, Janji Gubernur Mahyeldi Perbaiki Jalan Rusak ke Warga Pagadih Agam Belum Terwujud

Sudah genap satu tahun Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah berjanji akan memperbaiki ruas Jalan Provinsi yang berada di Nagari Pagad

|
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Salah satu ruas Jalan Provinsi Sumbar yang berada di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam. Masih berkerikil dan berlumpur saat hujan difoto pada Kamis (11/5/2023). 

Sebelumnya, TribunPadang.com meminta respons dari Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy terkait jalan rusak di Pagadih.

Panjang ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih yang tak layak dilalui itu diperkirakan 7 hingga 9 kilometer. Jalan itu membentang di puncak perbukitan Kecamatan Palupuh hingga tapal batas di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengaku belum mengetahui kondisi jalan rusak tersebut.

Ia mengaku akan mencek terlebih dahulu barulah bisa berkomentar tindak lanjut yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Sumbar.

"Coba saya cek, saya tidak tahu nanti takutnya saya salah jawab," ujar Audy Joinaldy singkat, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Minim Penerangan di Ruas Jalan Provinsi, Warga Nagari Pagadih Agam Gelap Gulita di Malam Hari

Nestapa Warga Pagadih, Melahirkan di Mobil karena Jalan Rusak dan Tak Ada Ambulance

Tidak tersedianya mobilitas pelayanan kesehatan yang memadai, hingga akses jalan tak layak, membuat warga di Nagari Pagadih kesulitan.

Nagari Pagadih merupakan salah satu nagari yang terletak di Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Lokasi persisnya itu, berada di perbatasan kabupaten mendekati Lima Puluh Kota.

Keluhan warga terhadap minimnya mobilitas pelayanan kesehatan ini, salah satunya terkait ketersediaan unit ambulance yang tidak ada di Nagari Pagadih.

Padahal, berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, Nagari Pagadih itu menampung sekira 1990 jiwa, sewaktu-waktu mereka bisa saja membutuhkan mobilitas kesehatan serupa ambulance untuk berobat.

Tak jarang, warga di Nagari Pagadih memilih untuk menyewa kendaraan pribadi warga sekitar hanya untuk berobat ke puskesmas tingkat kecamatan atau rumah sakit.

Baca juga: Derita Warga Nagari Pagadih Agam, Berada di Blank Spot hingga Akses Jalan Tak Layak

Salah satu warga yang merasakan dampak tidak adanya ambulance itu, bernama Irma Wati (47), ibu rumah tangga yang tinggal di Nagari Pagadih.

"Pernah pada 2015 lalu, saya sangat membutuhkan transportasi untuk berobat (ambulance), tapi di Nagari ini tidak ada, jadi terpaksa saya menyewa mobil masyarakat di sini," ungkap Irma Wati, Kamis (11/5/2023) lalu.

Irma Wati menyampaikan, saat terdesak dan dipengaruhi kondisi jalan yang buruk, pihak penyewa justru memanfaatkan itu untuk mendapat keuntungan.

Sebab, harga sewa yang harus dikeluarkan Irma Wati ini, sebanyak lebih kurang Rp300 ribu untuk mengantarkannya ke puskesmas kecamatan yang hanya berjarak 18 kilometer.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved