WNI Disekap di Myanmar

Disnakertrans Sijunjung Tunggu Jadwal Kepulangan WNI yang Diduga jadi Korban TPPO di Myanmar

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sijunjung masih menunggu jadwal kepulangan WNI yang diduga jadi korban TPPO di Myanmar

Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal
Kadis Nakertrans Sijunjung, Khamsiardi saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (4/5/2023). Khamsiardi menyebut, dari informasi yang diperolehnya 20 WNI masih berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok. 

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sijunjung masih menunggu jadwal kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar.

Diketahui, salah seorang warga Kabupaten Sijunjung bernama Muhamat Husni Sabil (28) termasuk dalam 20 WNI yang diduga menjadi korban TPPO di Myanmar.

Kadis Nakertrans Sijunjung Khamsiardi menyebut, dari informasi yang diperolehnya 20 WNI tersebut masih berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok.

"Informasi dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), saat ini mereka masih di KBRI Bangkok, menunggu proses dokumen imigrasi," ujarnya kepada TribunPadang.com, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Belum Tahu Kapan Anaknya Pulang ke Indonesia, Dewi Murni Bersyukur Sudah Bisa Komunikasi

Selain itu, kata Khamsiardi, kemarin juga dilaksanakan pemeriksaan BAP oleh Bareskrim Polri terkait dugaan TPPO tersebut.

"Saat ini, kami sedang menunggu jadwal kepulangan WNI tersebut ke Indonesia," jelasnya.

Dikatakannya, pihaknya belum bisa memastikan kapan jadwal kepulangan dari WNI tersebut.

"Nantinya jika sudah berada di Indonesia, kami akan memfasilitasi Sabil untuk bisa pulang ke Sijunjung," pungkasnya.

Baca juga: KBRI Bangkok Bantu Evakuasi 20 WNI Korban TPPO dari Myanmar ke Kota Mae So, Thailand

Sebelumnya, Dewi Murni (47) orang tua Sabil, Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sijunjung yang diduga jadi korban Tindak Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar, mengaku belum mengetahui kapan anaknya bisa kembali ke Indonesia.

Diketahui, Muhamat Husni Sabil (28) warga Jorong Tanjung Beringin, Nagari Tanjung, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar) termasuk dalam 20 WNI yang diduga jadi korban TPPO.

"Untuk saat ini, belum pasti kapan Sabil akan bisa pulang ke Indonesia, karena masih dalam proses di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Jumat (12/5/2023).

Meski begitu, kata Dewi, anaknya sudah menghubunginya dengan menggunakan Handphone (hp) milik temannya.

"Empat hari yang lalu Sabil sudah menghubungi melalui hp temannya, kami sudah berbincang lewat video call," ujar Dewi.

Baca juga: Cerita Keluarga Korban Dugaan TPPO di Myanmar Asal Sijunjung: Anaknya Dijemput 2 Orang Bersenjata

Kata Dewi, Sabil mengatakan kepadanya ia sudah berada di tempat yang aman bersama teman-temannya di KBRI Bangkok.

"Katanya masih banyak proses yang harus mereka jalani untuk proses pulang ke Indonesia, setelah nantinya di Indonesia, masih ada lagi prosedur untuk pulang ke Sijunjung," tuturnya.

Dewi berharap, anaknya dan seluruh temannya yang bernasib sama, bisa tetap sehat dan segera pulang ke Indonesia.

"Harapannya saat ini hanya anak-anak seluruh sehat dan la bisa kembali dengan segera ke Indonesia dan berkumpul kembali bersama keluarga," pungkasnya. 

 

 
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved