Penghinaan Terhadap Muhammadiyah

Polda Sumbar Ambil Alih Kasus Penghinaan terhadap Muhammadiyah oleh Ustaz Asal Payakumbuh

Kasus pelaporan kepada ustaz Hafzan El Hadi yang diduga menghina organisasi Muhammadiyah masih berlanjut.

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
Istimewa
Ilustrasi - logo Muhammadiyah. 

Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumbar, Deri Rizal mengatakan, Hafzan El Hadi dilaporkan karena melakukan upaya pencemaran nama baik serta penghinaan kepada organisasi Muhammadiyah.

"Sebetulnya ada banyak ujaran kebencian kepada Muhammadiyah yang disebar oleh ustaz ini melalui akun facebook-nya, tapi yang dilaporkan ke polisi itu adalah postingan 21 April 2023 lalu," kata Deri, Rabu (26/4/2023).

Deri menyebut, melalui postingan ustaz itu, organisasi Muhammadiyah dituduh sama dengan Syiah. Hal ini pun membuat seluruh kader Muhammadiyah merasa tidak senang.

Kendati sudah meminta maaf, kata Deri, laporan bakal tetap dilanjutkan pihaknya sesuai prosedur hukum yang berlaku di Indonesia.

"Ustaz ini memang sudah meminta maaf juga, tapi kami tetap meminta proses hukum tetap dijalankan," terang Deri kepada TribunPadang.com melalui jaringan seluler.

Baca juga: Guru Pesantren di Payakumbuh Samakan Muhammadiyah dengan Sekte dan Syiah, PWM Sumbar Lapor Polisi

Lebih lanjut, kata Deri, ujaran kebencian dan penghinaan kepada organisasi Muhammadiyah baru kali ini terjadi di Sumbar, terutama tentang penetapan 1 Syawal ini.

"Sebelumnya yang saya tau, di Sumbar belum pernah ada penghinaan seperti ini kepada Muhammadiyah, ini juga baru kali pertama," ungkap Deri.

Terkait dengan penghinaan yang dilakukan Hafzan El Hadi itu, kata Deri, jangan sampai dicontoh oleh masyarakat terluas terkhusus Sumbar.

Pasalnya, sebagai umat beragama, masyarakat harus saling menghargai dan tidak menyudutkan ajaran atau aliran yang berbeda dari pribadinya.

"Secara prinsip, kita harus saling menghargai, apalagi di Indonesia ini terdiri dari berbagai suku, agama dan aliran. Lalu, setiap orang itu beramal pasti sesuai dalil yang mereka percayai juga," jelas Deri.

Baca juga: Salat Ied di Gantung Ciri Solok Ramai Jemaah, Gerakan Muhammadiyah Tingkat Ranting Dinilai Bergeliat

Deri meminta, perbedaan yang ada di masyarakat jangan sampai menjadi sumber perpecahan antar umat beragama.

"Intinya itu saling menghormati dan tidak menyalahkan semua orang yang berbeda dengan keyakinan atau pendapat kita," pungkas Deri.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved