Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: 2 Pengedar Narkoba Ditangkap Polisi di Agam, Kilas Balik Masjid Raya Sumatera Barat

Berikut ini merupakan berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang 2 Pengedar Narkoba Ditangka

Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Masjid Raya Sumbar di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumbar, Minggu (2/4/2023). 

Ketua Harian Masjid Raya Sumbar, Sobhan Lubis, mengatakan bahwa Masjid Raya Sumbar terletak di dua jalan, yaitu Jalan Khatib Sulaiman dan Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.

"Untuk Masjid Raya Sumbar, tidak ada bagian depan atau bagian belakang. Namun, kita memakai peta mata angin, yaitu utara, selatan, timur, dan barat. Jadi bisa masuk dari Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Khatib Sulaiman," kata Sobhan Lubis, Minggu (2/4/2023).

Kata dia, orang yang merencanakan berdirinya masjid ini adalah Gubernur Sumatera Barat periode 2005-2010, yaitu Gamawan Fauzi. Ia menceritakan kisah Gamawan tentang masjid ini di sela memberikan informasi yang lain.

"Katanya dulu, ketika ada kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Sumbar yang bertepatan pada hari Jumat. Beliau kewalahan ke masjid mana Presiden dibawa shalat Jumat. Kesulitan itulah yang mendorong beliau berpikir harus ada masjid yang besar kebanggaan Provinsi Sumbar," katanya.

Sobhan Lubis menjelaskan bahwasanya di lokasi masjid saat ini dahulunya terdapat bangunan sekolah yang dikenal dengan nama SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas).

"Karena SPMA juga milik pemerintah, masjid yang akan didirikan juga milik pemerintah, dan ketemu dasarnya. Akhirnya SPMA saat ini berada di Kelurahan Lubuk Minturun dengan lokasi yang lebih luas dan indah dibandingkan di sini," kata Sobhan Lubis.

Setelah itu pada tahun 2007 dimulailah pembangunan dari Masjid Raya Sumbar. Arsitek dari bangunan ini adalah Rizal Muslimin yang di bawah Biro Arsitek Urbane yang didirikan oleh Ridwan Kamil yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat saat ini.

"Kalau kita lihat ada keunikan di bangunan masjid, yaitu tidak ada kubah, bentuk atapnya bergonjong ciri khas bangunan Minangkabau, bagian atapnya ada empat sisi," kata Sobhan Lubis.

Bagian atap masjid itu ada empat sisi, yaitu mengikuti peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW. Dimana sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW ditunjuk menjadi Al Amin yang dipercaya untuk mengatasi masalah terjadinya perselisihan kabilah dalam suku Quraisy untuk melakukan pemugaran Ka'bah.

"Saat itu terjadi perdebatan siapa yang paling berhak untuk mengangkat dan meletakkan Hajar Aswad. Selanjutnya beliau (Nabi Muhammad SAW) melepas sorbannya dan diletakkan Hajar Aswad di tengah-tengahnya. Selanjutnya masing-masing kabilah memegang setiap sudut untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempat semula," katanya.

Ia menyebutkan, kapasitas masjid bisa menampung sebanyak 6 ribu jemaah. Sedangkan menara yang ada di Masjid Raya Sumbar memiliki ketinggian 80 meter.

Pada kawasan kompleks masjid arah ke timur terdapat bangunan Bundo Kanduang dan Lembaga Kerapatan Adat Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat.

"Antara bangunan Bundo Kanduang dan LKAAM itu akan direncanakan akan dibangun Kantor MUI. Kalau tidak perubahan, pada tahun 2024 jadi bangunan. Sementara yang menariknya lagi, Bapak Gubernur kita akan berkantor di sini, yang berarti bukan kantor utamanya," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved