Kisah Kompol Jon Hendri, Wakapolres Pariaman, Dibimbing Petuah Ayah Seorang Tuna Netra

Berpangkat Komisaris Jenderal (Kompol) dan menjabat sebagai Wakil Kepala Polisi Resor (Waka Polres) Pariaman, Jon Hendri tetap berpegang pada satu nas

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
ist
Waka Polres Pariaman Kompol Jon Hendri saat berada di Kebunnya kawasan Aur Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat 

Abang ini yang melarangnya untuk langsung mengikuti tes TNI dan Polri.

“Abang saya itu keras, jadi kalau ia suruh kuliah, saya tidak bisa menolak,” terangnya mengenang sosok yang sangat berjasa dalam karirnya sampai saat ini.

Anjuran abangya itu dituruti oleh Jon, ia turut mengecap kehidupan keras ala terminal masa itu.

Bersimpah keringat, air mata, bermandi debu, asap, adu jotos dan menahan selera.

Semua ia coba agar bisa membiayai hidup dan melanjutkan kuliah di Universitas Muhamadiyah Sumatera Barat jurusan Hukum.

Semasa kuliah, kelemahannya dalam dunia pendidikan membuat Jon sempat kesulitan beradaptasi , bahkan ia pernah mendapat Indek Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 1,5 dari 4,00.

Tapi kerasnya kehidupan di terminal membuatnya malah lebih semangat untuk berkuliah, lingkungan di terminal tidak turut mempengaruhi tekadnya.

Sayangnya, jelang beberapa bulan sidang skripsi untuk menyelesaikan kuliah sebelum wisuada, ayahnya meninggal (1999).

Kepergian ayahnya membuat Jon sangat  terpukul, cita-citanya ingin membawa Juari pergi ke tempat ia di wisuda hancur.

“Kepergiannya itu membuat saya sangat sedih, ayah tidak ada saat tali toga dipindahkan sewaktu saya wisuda,” katanya sembari menyeka air mata.

Ayah yang merupakan sosok penting dalam hidupnya itu, juga tidak melihat Jon lulus mengikuti tes kedua perwira polisi sumber sarjana tahun 2000.

Pria yang semasa hidupnya tidak pernah membuat keuarganya kelaparan itu, juga tidak hadir saat ia menyelesaikan pendidikan di Jawa Tengah dan mendapat pangkat Inspektur Polisi dua.

Bahkan pria yang tidak pernah menuntut dan memintanya untuk jadi apapun sejak Jon kecil itu, tidak pernah merasakan gaji Jon sebagai seorang polisi saat menjalani tugas perdana di Polres Agam  tahun 2003.

Selama bertugas di Polres Agam, Jon selalu membawa ibunya, bahkan sampai akhir masa tugasnya di polres Agam. Ibunya juga turut melihat anak bujangnya menikah tahun 2005 dan dikaruniai seorang anak laki-laki tahun 2006.

Tapi pada tahun 2008 ibunya meninggal, lalu Jon pindah tugas ke Polda Sumbar di Direktorat Intelkam selama 10 bulan sampai akhir 2009.

Kesedihan mendalam atas kepergian ibunya juga dirasakannya.

“Alhamdulillah jelang akhir hayatnya ibu masih bisa menikmati hasil keringat saya, waktu itu saya berharap ia merasa tidak sia-sia telah membesarkan saya,” terang pria yang pernah menjabat Kasat Intel di Polres Padang Panjang selama tiga tahun itu (2009-2012).

Kegigihan dan kreatifitas ayahnya selama menjadi polisi terus mengalir dalam diri Jon, hal itu terlihat saat ia bertugas selama 9 tahun di Polresta Padang.

Di sana karirnya terus menanjak, mulai dari menjabat Kanit intel, Kapolsek Padang Timur, Kapolsek Koto Tangah, Kasat Bimas dan kembali lagi menjabat Kasat Intel di penghujung tugasnya di Polresta Padang tahun 2021.

Setelah malang melintang di Polresta Padang, prestasi dan inovasi yang ia miliki membuatnya kembali pindah tugas ke Polda Sumbar beberapa bulan dan baru menjabat sebagai Waka Polres Pariaman tahun 2022.

“Alhamdulillah, sampai saat ini jabatan itu masih saya emban,” kata ayah tiga anak itu.

Meski sudah sampai ke tahap sekarang, tetap saja ayahnya tidak pernah melihat dan merasakan capainnya. Ayah yang jadi pahlawan dan motivasi dirinya untuk bisa terus berdiri dan bertahan sampai saat ini.

Badan Jon yang tegap, gempal dan suara tegas itu, kembali bergetar dan goyah saat ia mengingat sosok ayahnya.

Baginya tiada yang lebih berarti selain keberadaan ayahnya saat ia sudah sampai pada tahap ini. “Saya kira kalau ayah masih ada, mungkin ayah orang paling bahagia di dunia ini,” katanya menyeka air mata yang belum sempat jatuh itu.

Apa yang dilakukan ayah Jon dan petuahnya selalu terpatri dalam dirinya, selama bertugas sebagai polisi dan berpindah-pindah. Ia tetap melakukan usaha menambah gaji (Umega) untuk memperkuat pondasi ekonominya.

Semasa bertugas Jon pernah menjadi pemasok bahan material di perusahaan, menyewakan truk, menjual mobil bekas dan ragam lainnya.

Umega yang ia lakukan sedikit demi sedikit ia kumpulkan untuk membeli lahan di kawasan Aur Malintang, di lahan itu ia bertani dan berkebun.

Lahan yang ia beli dari hasil umega itu, saat ini sudah mencapai 15 hektare, di sana ia menanam jagung, papaya dan lainnya.

Lahan produktif itu baru-baru ini tanahnya ia petakan dan ia kapling sebanyak 27 kapling. Kaplingan tanah itu ia bagikan pada masyarakat setempat yang berkeinginan memiliki rumah tapi tidak punya tanah.

“Semua itu saya lakukan agar tidak ada lagi masyarakat setempat merasakan kehidupan seperti saya dulu, saya ingin anak-anak di sana hidup lebih nyaman,” terang pria yang jago berpetatah petitih ini.

Sepenggal kalimat ayahnya “jadilah berguna untuk banyak orang” tidak bisa lepas dari Jon, sehingga ia tidak mau menunggu kaya atau  harus memiliki jabatan tinggi dulu untuk membantu sesama.

Baginya kesempatan yang saat ini ada harus segera Ia gunakan untuk bermanfaat bagi orang banyak.

Ia berharap melalui tanah kaplingan itu, kawasan tersebut jadi ramai sehingga berdampak pada roda ekonomi masyarakat.

Semua capaian Jon hari ini, baginya masih kurang lengkap karena ayahnya tidak pernah melihatnya karena keterbatasan fisik itu. Ayahnya juga tidak pernah merasakan buah ia membesarkan anaknya sampai ke titik seperti ini.

“Kalau almarhum masih hidup, saya yakin ia orang paling bahagia di dunia ini,” katanya, kali ini dengan sorot mata yang tajam dan suara berat.

Kini perangai dan petuah ayahnya itu coba ia teruskan pada anaknya, Jon mau cucu Juari bisa tumbuh dan besar tetap dalam nilai-nilai kehidupan yang ia warisi.

Meski almarhum Juari tidak pernah melihat anaknya, begitu juga cucu dan istri Jon, tapi sifat Juari dan nasihatnya terus hidup hingga saat ini. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved