Kisah Kompol Jon Hendri, Wakapolres Pariaman, Dibimbing Petuah Ayah Seorang Tuna Netra

Berpangkat Komisaris Jenderal (Kompol) dan menjabat sebagai Wakil Kepala Polisi Resor (Waka Polres) Pariaman, Jon Hendri tetap berpegang pada satu nas

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
ist
Waka Polres Pariaman Kompol Jon Hendri saat berada di Kebunnya kawasan Aur Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat 

Penambahan usia, membuat kerjanya juga bertambah. Sepulang sekolah Jon juga mengembala kerbau penarik pedati itu, sebelum beristirahat di rumah.

Meski sudah sekeras itu berjuang untuk mengenyam pendidikan, semasa SMP Jon sempat tinggal kelas dan pindah ke SMP di Padang Sago lalu tamat di sana.

“Waktu itu kepala sekolahnya tidak mau menaikan saya,” katanya tertawa mengenang peristiwa itu.

Selain kepala sekolah yang tidak ingin ia naik kelas, Jon mengaku bahwa dirinya juga tidak laten dan giat dalam belajar.

Beruntung pendidikannya tidak terputus, Jon yang sudah mulai remaja melanjutkan pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Sungai Sarik.

Masih dengan rutinitas yang sama setiap harinya, Jon berhasil menyelesaikan masa SMA tepat waktu, ia tamat tahun 1993.

Bak  pinang di belah dua, semasa remaja, kegigihan ayahnya lambat laun menurun pada Jon. Selain menyelesaikan kewajiban bersekolah, di tempat tinggalnya Jon cukup aktif di tengah masyarakat.

Ia rutin membantu memasang dan menghidupkan genset milik masyarakat saat pesta pernikahan dan bulan ramadhan.

Genset yang pada masa itu adalah barang mewah karena, listrik belum masuk ke dusunnya.

Bahkan ia punya kenangan hangat dengan genset, dimana saat memasangnya jelang berbuka puasa di masjid, genset itu berulah.

Sehingga ia harus menghisap tempat pengisian minyaknya agar kembali menyala.

“Saya coba pelan-pelan, eh ternyata terminum,” katanya tertawa mengingat kejadian itu.

Akibat kejadian itu, Jon memiliki pengalaman yang jarang dimiliki semua orang yaitu berbuka puasa dengan solar.

Saat genap usia 20 tahun, setelah menyelesaikan SMA, Jon melamar ke perguruan tinggi Universitas Negeri Padang (UNP) saat ini, hanya saja tidak lulus.

Lalu anak keenam dari tujuh bersaudara ini pergi ke Bukittinggi bekerja di terminal Aur Kuning di ajak abangnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved