Kunjungi Koto VII, Kapolres Sijunjung Minta Warga Segera Lapor Jika Temui Peredaran Narkoba

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sijunjung, AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi, bersilaturahmi dengan Camat, Wali Nagari, Wali Jorong dan Tokoh Masyarakat se Kecamatan Koto VII.

Kegiatan tersebut digelar di Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (11/1/2023).

AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi menyampaikan, Polri dan TNI tetap ada di tengah masyarakat sampai sekarang berdialog dengan siapa pun dan tetap melayani.

"Polri tidak lagi arogan serta bertanggung jawab dalam memecahkan masalah di tengah masyarakat," ungkap AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi.

Ia menambahkan, pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin untuk pencegahan apa pun bentuk kriminalitas yang akan timbul dalam Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas).

Baca juga: Polres Sijunjung Kembali Terapkan Tilang Manual, Terutama pada Kendaraan Tanpa Nopol

Baca juga: Antisipasi Balapan Liar di Malam Tahun Baru 2023, Polres Sijunjung Berjaga di Jalan Lansek Manih 

Lazuardi meminta kepada bantuan masyarakat khususnya di Koto VII untuk melaporkan jika adanya peredaran narkoba di daerah tersebut.

"Jika ada peredaran narkoba, diharapkan bantuannya untuk segera melaporkannya kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Koto VII sesegera mungkin," ujar Kapolres Sijunjung itu.

Selain itu, Lazuardi juga berpesan kepada masyarakat untuk memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh generasi muda di daerah tersebut, agar tidak terjerumus kepada kegiatan yang negatif.

Sementara, Camat Koto VII Elko Febri Marola menjelaskan, Kecamatan Koto VII memiliki sekira 38 ribu penduduk yang mayoritas memiliki profesi sebagai petani.

Diketahui dalam pertemuan tersebut, perwakilan tokoh masyarakat, meminta penambahan personel Bhabinkamtibmas.

Hal tersebut dikarenakan, dari tujuh nagari di Koto VII, hanya dua nagari yang memiliki Bhabinkantibmas yaitu Nagari Bukit Bual dan Nagari Pala Luar, sehingga sangat terasa kekurangan dalam musyawarah di nagari-nagari dan jorong. (TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal)