POPULER SUMBAR: Polres Bukittinggi Naik Tipe dan Kisah Januri, Pengrajin Batubara Sawahlunto
Berita populer di TribunPadang.com bisa kembali Tribunners baca. Beberapa berita populer Sumatra Barat (Sumbar) sepanjang kemarin, Sabtu (29/10/2022).
Dikatakannya, proses pembuatan batubara menjadi sebuah seni ukiran memiliki waktu pengerjaan yang beragam sesuai bentuk dan tingkat kesulitannya.
"Untuk satu buah patung, seperti patung naga bisa memakan waktu pengerjaan hingga satu bulan," tuturnya.
Lalu untuk pembuatan asbak, Januri menghabiskan waktu satu hari untuk satu asbak.
Sementara, harga yang dipatok Januri untuk satu ukiran patung berkisar Rp 1 juta samapai Rp 4 juta, tergantung corak dan kesulitan pembuatannya.
Lalu, untuk satu ukiran asbak berharga Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.
Baca juga: Meer Von Kandi Heritage Sawahlunto, Tambang Batubara yang Disulap Jadi Objek Wisata
Kata bapak tiga anak itu, penjualan ukiran batu bara sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
"Selama dua tahun, saat Covid-19 penjualan tidak ada, hanya satu dua pesanan saja," ucapnya.
Penjualannya kembali naik pasca meredanya pandemi tersebut.
Dikatakannya, peran media sosial sangat berpengaruh dalam pemasaran produknya.
"Pasca pandemi, pemesanan melalui online cukup banyak, itu sangat membantu pemasaran ukiran batubara ini," imbuh Januri.
Baca juga: Pemko Sawahlunto Siapkan Rp 600 Juta untuk Renovasi Objek Wisata Taman Satwa Kandi
Januri berharap seni ukiran batubara bisa menjadi perhatian bagi Pemerintah Kota Sawahlunto.
"Saat ini di Sawahlunto hanya tersisa lima orang pengrajin ukiran batubara, karena generasi muda yang berminat dalam bidang ini," katanya.
Ia mengatakan, akan sangat disayangkan jika nantinya tidak ada lagi pengrajin ukiran batubara.
"Ukiran batu bara merupakan buah tangan khas Sawahlunto, kami berharap ini bisa terus ada hingga kedepannya," tuturnya.