POPULER SUMBAR: Polres Bukittinggi Naik Tipe dan Kisah Januri, Pengrajin Batubara Sawahlunto

Berita populer di TribunPadang.com bisa kembali Tribunners baca. Beberapa berita populer Sumatra Barat (Sumbar) sepanjang kemarin, Sabtu (29/10/2022).

Penulis: Rahmadi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri
Mapolres Bukittinggi di Jalan Jenderal Sudirman, Bukittinggi, Sumatra Barat 


2. Januri Pengrajin Batu Bara, Kerajinan Khas dari Kota Sawahlunto, Harga Satu Ukiran Capai Rp 4 Juta

Kota Sawahlunto terkenal sebagai daerah penghasil batu bara terbesar di Provinsi Sumatera Barat.

Tidak hanya digunakan dalam bidang industri, seorang warga Sawahlunto bernama Januri, mengolah batu bara menjadi sebuah karya seni ukiran yang menjadi buah tangan khas dari Kota Batu Bara itu.

Pria berusia 50 tahun itu, telah berkecimpung sebagai pengrajin ukiran batu bara sejak tahun 1990.

Keahlian Januri dalam mengolah batubara menjadi sebuah karya seni rupa didapatkannya secara otodidak.

Baca juga: Polres Bukittinggi Bakal Naik Tipe Menjadi Polresta, akan Dikukuhkan Kapolda Sumbar

Saat ini, Januri telah memiliki bengkel seni sendiri yang diberi nama Cindai Coal Art.

Cindai Coal Art terletak di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pasar, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto.

Januri menjelaskan, perbedaan ukiran batu bara dengan ukiran lainnya terletak pada teksturnya.

"Tekstur batu bara mudah untuk diukir, sehingga tidak sulit membentuk pola atau corak yang diinginkan," ungkap Januri kepada TribunPadang.com, Sabtu (29/10/2022).

Berbekal berbagai jenis alat pahat, kedua tangan Januri berhasil menghasilkan ukiran batu bara dengan beragam bentuk.

Baca juga: Kabid Humas Polda Sumbar sebut Dugaan Penyebab Kebakaran PLTU Teluk Sirih dari Material Batu Bara

Adapun bentuk ukiran yang dibuat Januri berupa patung, asbak, mainan kunci dan bentuk lain sesuai pesanan.

Walaupun batu bara mudah untuk diukir, tetapi untuk mencapai hasil yang sempurna harus memiliki kesabaran dalam prosesnya.

"Inti membuat suatu karya seni adalah kesabaran, kalau terburu-buru hasilnya tidak akan maksimal," ujar Januri.

Lanjutnya, sebelum memulai mengukir batu bara, terlebih dahulu seorang pengrajin harus sejiwa dengan apa yang akan dibuatnya.

"Maksudnya sejiwa itu, kita harus bisa mengetahui betul bentuk detail dari apa yang alan kita buat, seperti patung hewan, kita harus tau seluruh bagian tubuh hewan itu," terangnya.

Baca juga: Tersangkut di Tanjakan Sitinjau Lauik, Truk Bermuatan Tonggak Beton Ditarik Tronton Batubara

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved