Citizen Journalism

Napak Tilas Bagindo Aziz Chan: Menguak Tabir Atas Gugurnya, Seorang Pejuang Bangsa di Kota Padang

INTENSITAS pertempuran sporadis di Kota Padang semakin tinggi, utamanya masa agresi Belanda pertama Tahun 1947 silam.

Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Patung Bagindo Aziz Chan di Museum Aditywarman Kota Padang. Sekilas sejarah pertempuran sporadis di Kota Padang semakin tinggi hingga 19 Juli 1947, terjadilah peristiwa tragis di sana. 

Di sisi lain, bagaimana penghayatan, penghargaan, penjiwaan, dan transformasi moral sampai saat ini. Apakah hanya cukup sampai di situ ?!

Baca juga: Peristiwa Sejarah di Tugu Simpang Tinju Padang: Representasi Semangat Bagindo Aziz Chan

Pada acara Selasa (19/7/2022) mendatang, merupakan satu upaya untuk mengenang Kepahlawanan agar semakin mendalam dan membekas.

Guna terpatri dalam sanubari, serta terimplementasi dalam sikap keseharian. Sesungguhnya, hal tersebut kiranya tidak muluk-mulut atau tidak berlebihan.

Mengingat sudah seharusnya, penghormatan itu sudah dilakukan sebelum beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Seharusnya, setiap tahunnya selalu ada lantunan doa yang khusuk untuk almarhum.

Beliau telah berkorban jiwa raga, lalu kita apakah kita tidak bisa berkorban sedikit waktu, dan sedikit tenaga untuk mengenangnya.

Mari kita dukung, saksikan dan bantu dengan dukungan moral dan moril agar acara lintas komunitas ini terlaksana. Ayo! berkontribusi. "Salam Peduli Pejuang Bangsa".(*)

*)Penulis, adalah Pemerhati Sejarah Lokal, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved