Simulasi Tsunami Padang

Simulasi Tsunami di Padang Dinilai Baik, Warga Minta Pemerintah Siapkan Mekanisme Khusus bagi Lansia

Menurutnya, banyak lansia di kawasan Padang Pasir yang tinggal sendirian tanpa pendamping karena anak-anaknya bekerja di luar rumah.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
TSUNAMI DRILL PADANG- Elvynda bersama sejumlah warga lainnya saat diwawancarai setelah kegiatan Tsunami Drill Kota Padang, Rabu (5/11/2025). Ia berharap semoga ada perhatian khusus nantinya bagi lansia untuk menghadapi ancaman bencana tsunami. 

Ringkasan Berita:
  • Warga Kota Padang menilai kegiatan Tsunami Drill sudah terlaksana dengan baik serta membantu masyarakat memahami arah evakuasi dan titik kumpul jika bencana terjadi.
  • Sejumlah warga, termasuk Elvynda dari Padang Pasir, menyoroti minimnya keterlibatan lansia dalam simulasi, karena banyak dari mereka tinggal sendiri tanpa pendamping di kawasan rawan bencana.
  • Masyarakat meminta pemerintah menyiapkan petugas siaga atau fasilitas seperti kursi roda darurat di tiap RT untuk membantu lansia.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Warga Kota Padang, Sumatera Barat, menilai kegiatan simulasi evakuasi bencana tsunami (Tsunami Drill) yang digelar Rabu (5/11/2025) sudah berjalan dengan baik dan bermanfaat untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir.

Meski demikian, sejumlah warga berharap pemerintah memperhatikan kelompok rentan seperti lansia yang banyak tinggal sendiri di kawasan rawan bencana.

Salah seorang warga Padang Pasir, Elvynda, mengapresiasi pelaksanaan simulasi tersebut karena membantu masyarakat memahami arah evakuasi dan titik kumpul terdekat jika sewaktu-waktu bencana terjadi.

Baca juga: Wako Padang Tegaskan Shelter Tsunami Tak Boleh Terkunci, Jalur Evakuasi Jadi Prioritas Perbaikan

“Kita kan tidak bisa memprediksi kapan bencana datang, bisa siang, malam, atau subuh, hanya Tuhan yang tahu. Tapi mudah-mudahan ini tidak terjadi," ujar Elvynda kepada TribunPadang.com saat ditemui usai kegiatan.

Ia menilai, untuk kegiatan simulasi sudah bagus, karena masyarakat sudah mengetahui harus kemana menyelamatkan diri saat terjadi bencana.

Namun, ia menyoroti minimnya keterlibatan warga lanjut usia dalam simulasi tersebut.

Menurutnya, banyak lansia di kawasan Padang Pasir yang tinggal sendirian tanpa pendamping karena anak-anaknya bekerja di luar rumah.

Baca juga: Simulasi Tsunami Padang, Wali Kota Tegaskan Shelter Tak Boleh Terkunci

TSUNAMI DRILL PADANG: Sejumlah masyarakat tampak belarian ke Hotel Santika yang menjadi Tempat Evakuasi Sementara (TES) saat pelaksanaan Tsunami Drill, Rabu (5/11/2025). Tsunami Drill tampak dimulai sekira pukul 10.00 WIB dengan diawali membunyikan sirine dari berbagai pengeras suara yang ada di gedung-gedung dan kendaraan yang mempunyai pengeras suara.
TSUNAMI DRILL PADANG: Sejumlah masyarakat tampak belarian ke Hotel Santika yang menjadi Tempat Evakuasi Sementara (TES) saat pelaksanaan Tsunami Drill, Rabu (5/11/2025). Tsunami Drill tampak dimulai sekira pukul 10.00 WIB dengan diawali membunyikan sirine dari berbagai pengeras suara yang ada di gedung-gedung dan kendaraan yang mempunyai pengeras suara. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

“Rata-rata di daerah depan laut ini banyak lansia yang tinggal sendiri. Saat simulasi tadi, tidak banyak lansia yang ikut," ujarnya.

Padahal kalau kejadian sebenarnya, mereka pasti harus keluar juga.

"Pertanyaannya, siapa yang akan membantu mereka?” ungkapnya.

Baca juga: Unand Gelar Workshop Risiko Bencana Megathrust, Ingatkan Potensi Gempa dan Tsunami

Elvynda berharap pemerintah dan aparat setempat dapat menyiapkan mekanisme khusus untuk membantu lansia.

Dirinya memberi saran seperti menyediakan petugas siaga di setiap RT atau kursi roda darurat yang bisa digunakan saat evakuasi.

“Kalau bisa, disiagakan petugas khusus atau kursi roda per RT. Jadi ketika bencana terjadi, warga bisa tahu siapa yang perlu dibantu, rumah mana yang ada lansia tinggal sendirian,” ujarnya.

Terkait lokasi evakuasi, ia menilai fasilitas di wilayahnya sudah cukup memadai.

Ia menyebutkan, masyarakat di Padang Pasir memiliki beberapa alternatif tempat aman seperti kantor Polda, kantor Gubernur, puskesmas, hingga masjid-masjid sekitar yang bisa dijadikan titik kumpul.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved