Kabupaten Padang Pariaman

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman Butuh Tambahan Obat

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman Beberkan butuh tambahan obat untuk tangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terus berkembang

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Sapi di Kandang Pak Emi, Aia Pacah Padang, Jumat (13/5/2022) 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman Beberkan butuh tambahan obat untuk tangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terus berkembang.

Hal ini kata Dokter Hewan Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman Devi Yanti, pihaknya sangat membutuhkan tambahan vaksin serta obat-obatan untuk penangulangan kasus PMK ini, termasuk desinfektan yang saat ini sudah habis.

Baca juga: Update Hewan Terpapar PMK di Sumbar, Sebanyak 1.526 Ekor Sapi dan 91 Kerbau Positif

Baca juga: Putus Penyebaran PMK: Perketat Pengawasan Ternak Masuk Sumbar di Perbatasan, Cek Kesehatan Hewan

"Desinfektan kami sudah benar-benar kosong, nanti kami akan coba koordinasi dengan dinas kesehatan mudah-mudahan masih ada stok disana," katanya pada TribunPadang.com.

Pihaknya telah berupaya untuk mengajukan permohonan penambahan anggaran kepada pemerintah Padang Pariaman untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam penanggulangi PMK.

Stok obat di Padang Pariaman saat ini bisa dikatakan sudah habis, karena jumlah sapi di Padang Pariaman  sebanyak 44 ribu.

Baca juga: Sekretaris MUI Padang: Hewan Ternak Tertular PMK Kategori Berat Tidak Sah Dijadikan Hewan Kurban

Baca juga: Dekan Faterna Unand: PMK Pernah Merebak di Indonesia saat Zaman Belanda

"Kami memang berharap ada bantuan dari pusat, karena hingga saat ini belum ada, sehingga banyak kekurangan dalam penanganan ini, seperti obat, vaksin dan APD," katanya.

Lebih lanjut, selama ini pihaknya selalu melakukan investigasi penyakit dalam setiap adanya kasus yang ditemukan, melakukan pengobatan untuk ternak yang sakit, penutupan Pasar Ternak hingga pemyemprotan disinfektan.

Baca juga: Disnak Keswan Catat 6 Kabupaten/Kota di Sumbar: Nihil Kasus PMK, Termasuk Bukittinggi dan Mentawai

"Kami selalu memberikan pengobatan sepanjang stok obat yang tersedia. Namun saat ini tidak semua yang bisa dijangkau karena keterbatasan anggaran yang ada untuk melengkapi sanarana dan pra sarana dalam proses penanggunlangi kasus PMK di Padang Pariaman," katanya.

Ia menyampaikan, kasus ini berkembang cepat namun untuk penyembuhan memerlukan waktu yang cukup lama, seperti ada kuku atau mulut dari ternak itu yang terinveksi PMK.

"Sampai benar sembuh itu memang butuh waktu yang panjang, karena ada luka-luka yang perlu waktu dalam penyembuhan,"katanya.

Baca juga: Daging Sapi yang Positif PMK Aman Dikonsumsi, Distan Padang: Asalkan Dimasak dengan Matang

Baca juga: 32 Sapi di Padang Positif PMK, Syahrial: Masih Ada Satu, yang Perlu Penanganan Serius

Ia menyampaikan, setiap yang terjangkit di Padang Pariaman ini dilakukan pengobatan oleh Dinas Peternarkan dan kesehatan Hewan Padang Pariaman.

"Saat ada laporab kita langsung turun, mungkin ada juga beberapa yang melakukan  pengobayan secara mandiri," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved