BKSDA Sumbar Lakukan Penanganan Terkait Kemunculan 3 Ekor Harimau Sumatera Menggunakan Meriam Karbit
BKSDA Sumbar akan melakukan pengusiran dengan menggunakan bunyi-bunyian dengan meriam karbit terkait penanganan dugaan kemunculan harimau sumatera di
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK SELATAN - BKSDA Sumbar menggunakan bunyi-bunyian dengan meriam karbit terkait penanganan dugaan kemunculan harimau sumatera di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu dikatakan oleh Kepala Resort Solok, Afrilius, pada Minggu (26/9/2021) kemarin.
Dimana, sebelumnya satwa liar dilindungi ini muncul di Nagari Persiapan Balun Pakan Rabaa Tangan, Kecamatan Koto Parit Gadang Diatas (KPGD), Kabupaten Solok Selatan.
Baca juga: Kepala BKSDA Sumbar Ingatkan Warga Tidak ke Kebun Seorang Diri dan Berkativitas pada Siang Hari Saja
Baca juga: Warga Solok Selatan Melihat Kemunculan Harimau Sumatera, BKSDA Sumbar Turun Melakukan Pengecekan
"Kita akan melakukan penanganan agar masyarakat tenang dan dapat beraktivitas seperti semula," kata Afrilius.
Ia mengatakan, lokasi kemunculan satwa liar dilindungi ini bersebelahan dengan kawasan TNKS.
"Kita akan melakukan pengusiran dengan menggunakan bunyi-bunyian dengan meriam karbit yang kita bawa," ujarnya.
Baca juga: BKSDA Sumbar Temukan Lokasi Video Viral Perburuan Rusa, Pemosting Video untuk yang Pertama Kalinya
Afrilius mengatakan, bahwa satwa liar jenis harimau sumatera adalah jenis satwa liar yang sangat menghindari kontak dengan masyarakat.
Namun, biasanya terdapat penyebab satwa liar ini muncul sehingga terlihat oleh masyarakat.
Kata dia, hal itu biasanya dikarenakan habitatnya yang terganggu oleh aktivitas masyarakat.
Selain itu, bisa juga sudah tidak tersedianya kecukupan satwa mangsa akibat perburuan yang dilakukan oleh masyarakat.
Baca juga: VIRAL Warga Tangkap Babi Hutan di Jalan Sitinjau Lauik, BKSDA Sumbar Sarankan Usir Kembali ke Hutan
Baca juga: Viral Babi Hutan Ditangkap Sekawanan Orang, BKSDA Sumbar Duga di Sitinjau Laut, Jalan Padang-Solok
"Kalau benar informasi bahwa harimau tersebut adalah induk dan 2 ekor anaknya. Maka kemungkinan sang induk dalam masa menyapih anak untuk berburu satwa mangsa atau makanan," katanya.
Dikatakannya, sebelum pihaknya turun sudah lebih dahulu berkomukasi dengan rekan-rekan dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan KPHL Batang Hari.
"Kita juga berkoordinasi dengan Polsek setempat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: Update Viral TikTok Aksi Buru Rusa, BKSDA Sumbar Duga TKP di Kecamatan Pancung Soal, Pesisir Selatan
Baca juga: BKSDA Sumbar Lepasliarkan 2 Burung Brontok Bersama Kapolres Agam
Kepala Kepala Balai KSDA Sumbar, Ardi Andono, telah mengeluarkan himbauan agar masyarakat tidak pergi ke kebun sendiri-sendiri.
"Untuk sementara ini, dihimbau kepada warga untuk tidak masuk ke kebun sendirian dan beraktivitas pada siang hari saja," kata Ardi Andono, Senin (27/9/2021)
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa harimau sumatera memiliki kebiasaan berburu pada sore hari.
"Selain itu masyarakat diharapkan membawa petasan untuk dibunyikan di kebunnya ketika sedang beraktivitas," ujarnya.
Baca juga: Trenggiling yang Ditemukan Warga Padang Diserahkan ke BKSDA Sumbar, Ada Sisik yang Terlepas
Baca juga: UPDATE Dugaan Perdagangan Tubuh Harimau Sumatera di Pasbar, BKSDA Sumbar Amankan 80 Tulang Belulang
Ardi Andono mengatakan sudah mempersiapkan 9 kamera trap terkait laporan kemunculan 3 ekor harimau sumatera tersebut.
"Ada 9 kamera trap yang kita persiapkan, tapi hari ini kita melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap keberadaan harimau sumatera ini," katanya.
Ia menjelaskan, setelah pengecekan dan diperkirakan harimau sumatera tersebut ada, selanjutnya akan dipasang kamera trap.
"Kalau diperkirakan ada (harimau sunatera), baru kita pasang kameranya," ujar Ardi Andono. (*)