Andani Eka Putra Positif Covid
BREAKING NEWS - Andani Eka Putra Dikabarkan Positif Covid-19, Jasman: Semoga Segera Sembuh
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Dokter Andani Eka Putra, dik
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Kedua, kasus memang meningkat.
"Hal inilah yang menyebabkan positivity rate meningkat. Kemudian, masyarakat tidak terlalu cemas, karena kalau melihat angka yang muncul hanya sekitar 80-120 orang. Kenapa angkanya kecil? karena testingnya sedikit," tambah Andani.
Andani menyampaikan, saat ini juga telah muncul klaster di sekolah-sekolah seperti di SMA 1 Sumbar dan sekolah di Sawahlunto.
Ia melihat tracing terhadap kontak erat dalam kasus itu tidak berjalan dengan optimal.
Terus terang, kata dia, pada saat sekarang, kebijakan pemerintah itu berbeda dengan awal sebelumnya.
"Menteri saat ini, fokus meningkatkan kapasitas testing yang ada di seluruh provinsi. Untuk itu ada pelibatan TNI dan Polri. Selain juga ada pengalokasian anggaran untuk itu," terang Andani.
Andani berharap walaupun kondisi Sumbar relatif lebih baik yang ditandai dengan turunnya angka isian tempat tidur pasien rumah sakit, berkurangnnya tempat isian pasien isolasi, namun tetap harus waspada.
Sebab, virus yang ditemukan pada Maret April 2021 berbeda dengan dengan virus yang ditemukan pada Juni, Agustus, sampai sekarang.
"Hasil penelitian, terjadi mutasi virus, sehingga virusnya lebih mudah menular. Makanya pada daerah tertutup, seperti pesantren, asrama, risiko penularan lebih tinggi," ujar Andani.
Meski begitu, Andani berharap, warga Sumbar tetap bisa melaksanakan ibadah seperti biasa di bulan ramadan.
Menurutnya, kepatuhan untuk menggunakan masker dan sebagainya harus didorong.
Selain itu, yang harus menjadi perhatian ialah sumber penularan Covid-19.
Kata Andani, sumber penularan utama Covid-19 salah satunya ialah restoran.
"Pada bulan puasa budaya kita suka buka puasa bersama, terutama di rumah makan. Ini perlu pemantauan ketat apakah diizinkan atau tidak, bagaimana orang memakai masker di restoran itu."
"Ini menjadi perhatian bersama karena posisi itu risiko penyebarannya besar," tutur Andani. (*)