Andani Eka Putra Positif Covid
BREAKING NEWS - Andani Eka Putra Dikabarkan Positif Covid-19, Jasman: Semoga Segera Sembuh
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Dokter Andani Eka Putra, dik
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Dokter Andani Eka Putra, dikabarkan positif terpapar Covid-19.
Hal tersebut dibenarkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal, Kamis (10/6/2021).
“Mari kita doakan Pak Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc sembuh dari Covid-19,” kata Jasman.
Jasman menjelaskan kemungkinan Andani yang sekarang juga menjalankan tugas sebagai tenaga ahli Menteri Kesehatan RI terpapar saat ke Kudus atau Madura, Jawa Timur (Jatim( saat mendampingi Menkes baru-baru ini.
“Insyaa Allah, semoga segera sembuh. Doa kami semua semoga segera disembuhkan oleh Allah SWT,” ujar Jasman.

Jasman menambahkan saat ini Andani dalam keadaan demam.
Rencananya, Andani akan dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil, Padang, Provinsi Sumbar.
Berselang kabar tersebut, TribunPadang.com, Kamis siang menyempatkan untuk turut menyampaikan pesan serta doa melalui chat WhatsApp/WA kepada Dr dr Andani Eka Putra.
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar 7 Juni 2021 Pagi, Sudah 46.005 Warga Terinfeksi Covid-19, Ini Sebarannya
Ungkap Kondisi Pandemi Covid-19
Sebelumnya, dilansir TribunPadang.com, tenaga Ahli Menteri Kesehatan Bidang Penanganan Covid-19 Andani Eka Putra mengungkap kondisi Pandemi Covid-19 di Sumbar.
Menurutnya, saat ini pandemi virus corona di Sumbar terjadi peningkatan angka positivity rate atau rasio positif harian kasus virus corona (Covid-19).
"Secara sederhana, dalam minggu-minggu terakhir ini jika dibandingkan dengan minggu-minggu di bulan Januari, Maret dan April, itu terjadi peningkatan positivity rate yang cukup signifikan," ungkap Andani saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 yang diikuti secara virtual di Auditorium Gubernuran, Senin (1/4/2021).
Baca juga: Kadinkes Sebut Cakupan Vaksinasi Covid-19 Lansia di Sumbar Masih Rendah
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 Sumbar Perlahan Naik, Wagub Audy Joinaldy: Jangan Sampai Lengah
Peningkatan positivity rate menurut Andani disebabkan oleh dua hal.
Pertama, testing sangat rendah sehingga hanya orang-orang dengan bergejala saja yang diperiksa.
Kedua, kasus memang meningkat.
"Hal inilah yang menyebabkan positivity rate meningkat. Kemudian, masyarakat tidak terlalu cemas, karena kalau melihat angka yang muncul hanya sekitar 80-120 orang. Kenapa angkanya kecil? karena testingnya sedikit," tambah Andani.
Andani menyampaikan, saat ini juga telah muncul klaster di sekolah-sekolah seperti di SMA 1 Sumbar dan sekolah di Sawahlunto.
Ia melihat tracing terhadap kontak erat dalam kasus itu tidak berjalan dengan optimal.
Terus terang, kata dia, pada saat sekarang, kebijakan pemerintah itu berbeda dengan awal sebelumnya.
"Menteri saat ini, fokus meningkatkan kapasitas testing yang ada di seluruh provinsi. Untuk itu ada pelibatan TNI dan Polri. Selain juga ada pengalokasian anggaran untuk itu," terang Andani.
Andani berharap walaupun kondisi Sumbar relatif lebih baik yang ditandai dengan turunnya angka isian tempat tidur pasien rumah sakit, berkurangnnya tempat isian pasien isolasi, namun tetap harus waspada.
Sebab, virus yang ditemukan pada Maret April 2021 berbeda dengan dengan virus yang ditemukan pada Juni, Agustus, sampai sekarang.
"Hasil penelitian, terjadi mutasi virus, sehingga virusnya lebih mudah menular. Makanya pada daerah tertutup, seperti pesantren, asrama, risiko penularan lebih tinggi," ujar Andani.
Meski begitu, Andani berharap, warga Sumbar tetap bisa melaksanakan ibadah seperti biasa di bulan ramadan.
Menurutnya, kepatuhan untuk menggunakan masker dan sebagainya harus didorong.
Selain itu, yang harus menjadi perhatian ialah sumber penularan Covid-19.
Kata Andani, sumber penularan utama Covid-19 salah satunya ialah restoran.
"Pada bulan puasa budaya kita suka buka puasa bersama, terutama di rumah makan. Ini perlu pemantauan ketat apakah diizinkan atau tidak, bagaimana orang memakai masker di restoran itu."
"Ini menjadi perhatian bersama karena posisi itu risiko penyebarannya besar," tutur Andani. (*)