Berita Padang Hari Ini
Kubus Apung Efektif Hambat Sampah ke Muara Pantai, Mairizon Sebut Dibuka Saat Hujan Deras
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon mengemukakan kubus apung efektif untuk mengurangi sampah sampai ke muara panta
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
"Sampah itu bukan sampah kemarin sore, sampah itu berasal dari tumpukan sampah yang bisa dari 20-50 tahun yang lalu," katanya.
Dikatakan Mairizon, pihaknya telah melihat sampah tersebut dan terdapat sampah plastik yang masa hancurnya sampai ratusan tahun.

"Kita lihat fisik sampah itu, plastik yang masa hancurnya bisa sampai ratusan tahun baru bisa hancur. Sampah itulah yang kita temukan," katanya.
"Jadi sampah itu merupakan sampah yang sudah bertahun-tahun menumpuk di palung laut di sekitar pantai," jelasnya.
Dikatakannya, setelah lama sampah itu bertumpuk di palung laut dan saat hujan dengan intensitas tinggi turun membuat sampah dimuntahkan kembali ke daratan.
"Pada saat curah hujan tinggi dan pasang naik, maka akan dimuntahkan lagi ke daratan. Itulah sampah yang ada di Pantai Padang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, tumpukan sampah masih terlihat di Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (14/1/2021).
Pantauan TribunPadang.com beragam jenis sampah bercampur, mulai dari plastik, tumbuhan hingga kayu memenuhi bibir Pantai Muaro Lasak.
Selain itu, pakaian bekas juga terlihat cukup banyak di sekitar tumpukan sampah.
Baca juga: Mengais Rezeki dan Berburu Sampah Plastik di Pantai Padang, Syamsiarni: Untuk Bayar Sewa Rumah
Baca juga: Pantai Padang jadi Sarang Sampah, Siapa yang Salah? Ini Kata Pengamat Tata Ruang & Lingkungan
Aulia (19) seorang pedagang yang setiap hari berdagang di Pantai Muaro Lasak mengaku tidak nyaman akan adanya tumpukan sampah.
Tumpukan sampah ini berada di depan lokasi mereka berdagangan.
Menjual kerupuk mie, langkitang, kelapa muda, air mineral, Aulia mengaku tumpukan sampah itu sudah ada beberapa hari terakhir.
"Sampah ini sudah sekitar 3 hari yang lalu, dan belum dibersihkan sampai saat ini," kata Aulia (19), Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Sampah Menumpuk di Kawasan Pantai Padang, Pedagang: Ini Sudah Diambil Ombak Sebagian
Baca juga: Kepala DLH: Sampah di Pantai Padang Bukan Sehari atau Seminggu Belakang, tapi Bertahun-tahun
Akibat tumpukan sampah, menimbulkan bau menyengat.
Pemandangan sekitar pantai pun jadi kotor dan udara tercemar.
Banyak pengunjung yang awalnya sudah datang, tapi langsung pergi lagi.
Mereka mencari lokasi lain yang lebih bersih untuk menikmati pantai.
"Akibatnya pengunjung berkurang sekitar 50 persen dari hari biasanya, ya jual beli jadi tidak ada. Bagaimana pengunjung akan datang, bau, dan pemandangan tidak bagus," katanya.
Dijelaskannya, biasanya pengunjung datang bersama keluarga dan anak-anka ke lokasi pantai.
Namun, karena banyaknya sampah, pengunjung tidak dapat bermain di bibir pantai.
"Alat berat sudah datang kemarin sore, tapi belum ada terlihat bekerja membersihkan sampah," katanya.
Senada, Sri Sunarti (61) juga mengatakan pengunjung berkurang akibat adanya sampah.
"Sampah ini muncul setelah hujan turun dengan lebat kemarin ini, lalu menumpuklah sampah di sini," kata Sri Sunarti (61).
Biasanya, lanjut Sunarti, pagi hari sudah ada datang pengunjung.
Tapi karena sampah banyak pengunjung beralih ke lokasi wisata pantai yang lebih bersih.
"Kabarnya akan dipasang batu grib di lokasi pantai Muaro Lasak ini, karena sudah ada terlihat truk yang membawa batu. Namun, belum diletakkan di bibir pantai," katanya.(*)