Berita Padang Hari Ini

Kubus Apung Efektif Hambat Sampah ke Muara Pantai, Mairizon Sebut Dibuka Saat Hujan Deras

Kepala Dinas Lingkungan Hidup  (DLH) Kota Padang, Mairizon mengemukakan kubus apung efektif untuk mengurangi sampah sampai ke muara panta

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Mairizon 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Lingkungan Hidup  (DLH) Kota Padang, Mairizon mengemukakan kubus apung efektif untuk mengurangi sampah sampai ke muara pantai.

Menurutnya, satu kubus apung telah terpasang di banda bakali dekat jembatan Jalan Rasuna Said, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Namun, katanya saat hujan turun kubus apung tersebut dilepas karena tidak.mampu menahan derasnya air.

"Untuk sampah di Bamda Bakali kita punya kubus apung namanya. Itu berfungsi untuk menahan sampah agar tidak sampai ke muara. Itu upaya secara fisik yang kita lakukan," kata Mairizon saat ditemui di kantornya pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Sampah Berserakan di Bibir Pantai Padang, Mairizon: Dinas Lingkungan Hidup tidak Bisa Lepas Tangan

Dikatakannya, kubus apung efektif dalam menahan sampah di aliran banda bakali.

"Karena kubus apung mampu menahan sampah dalam waktu 3 hari sebanyak 3 kubik sampah. Sampah itu dibawa ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) di Air Dingin," katanya.

Dikatakannya, kenapa kubus apung dibuka saat hujan dengan intensitas tinggi turun adalah karena tidak tahan.

"Dia manual, dan bukan eletronik atau digital. Kalau mesin pasti dia punya kekuatan. Dimana pun kubus apung, saat curah hujan tinggi akan dilepas," katanya.

Ia merencanakan adanya penambahan kupus apung di sungai-sungai berukuran kecil yang mengarah ke sungai besar di Kota Padang.

"Contohnya di aliran sungai kecil di dekat kawasan depan hotel Pangeran Beach," katanya.

Dijelaskannya, pemasangan kubus apung di sungai-sungai kecil dengan anggaran Rp 700 juta dan targetnya sekitar Juli 2021 sudah terpasang.

"Itu salah satu cara, konsepnya sebenarnya sumbernya di hulu dan hilirnya adalah dampak. Kubus apung ini sebenarnya di hulu, tapi karena masyarkaat tidak peduli, ya terpaksa dipasang di hilir," katanya.

Ia mengatakan, pemasangan kubus apung lebih efektif di hulu agar sampah tidak sampai ke hilir dan muara.

"Namun, karena masyarakat kurang sadar terpaksa kita pasang di hilir sungai untuk menangkap sampah yang sudah terlanjur masuk ke sungai," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved