Sampah di Pantai Padang
Mengais Rezeki dan Berburu Sampah Plastik di Pantai Padang, Syamsiarni: Untuk Bayar Sewa Rumah
Cuaca Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang mendung tak menghalangi seorang wanita berusia 68 tahun terus mengangkut sampah.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Cuaca Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang mendung tak menghalangi seorang wanita berusia 68 tahun terus mengangkut sampah.
Kendati demikian, langkah kakinya seakan tak terhambat oleh bau sampah yang menusuk.
Wanita bernama Syamsiarni asal Katapiang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar bertempat tinggalnya tak jauh dari Kawasan Pantai Padang.
Dia punya tiga orang anak, satu diantaranya meninggal dunia. Dari anaknya yang meninggal itu, ia memiliki empat cucu.
Setiap hari Syamsiarni harus berjuang untuk bertahan hidup dengan mencari puing-puing sampah yang bisa dimanfaatkan.
Baca juga: Pantai Padang jadi Sarang Sampah, Siapa yang Salah? Ini Kata Pengamat Tata Ruang & Lingkungan
Baca juga: Kepala DLH: Sampah di Pantai Padang Bukan Sehari atau Seminggu Belakang, tapi Bertahun-tahun
Syamsiarni harus rela menjadi memulung sampah demi membantu suaminya yang telah lama jatuh sakit.
Memulai aktivitas pukul 09.00 WIB dengan membawa kantong plastik besar, Syamsiarni mulai memulung.
"Kalau hujan deras, Pantai Padang banyak sampah. Hitung-hitung bantu suami, mencari botol bekas untuk tambahan biaya sehari-hari," tutur Syamsiarni.
Syamsiarni mengumpulkan botol dan sampah plastik di sepanjang Pantai Padang.
Setelah dikumpulkan, sebelum dijual sampah dan botol plastik tersebut dibersihkan terlebih dahulu.
Menunggu hingga jumlahnya banyak, baru bisa dijual.
Selain mengumpulkan sampah dan botol plastik, Syamsiarni juga menjadi buruh cuci. Pekerjaan itu ia lakoni semata-mata untuk membayar sewa rumah.
Diketahui, dari aktivitasnya menjadi pemulung, Syamsiarni bisa memenuhi kebutuhan hidup dan juga membayar kontrakan yang harganya Rp400 ribu perbulan.
"Jadi untuk bayar sewa rumah, kadang dapat Rp 300 ribu, disisakan untuk sewa rumah Rp100. Sisanya untuk makan sehari-hari," terang Syamsiarni.