Ada 2 Persen Siswa di Padang yang Tetap Belajar Daring, Kadisdik: Bukan Tak Dizinkan tapi . . .
Ada 2 Persen Siswa di Padang yang Tetap Belajar Daring, Kadisdik: Bukan Tak Dizinkan tapi
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Pembelajaran tatap muka atau belajar kembali di sekolah di Padang sudah berlangsung tiga hari, sampai Rabu (6/1/2021) ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan secara subtansi, penerapan protokol kesehatan di sekolah sudah sesuai koridor.
Hanya saja tinggal penyempurnaan, menyesuaikan situasi lokal masing- masing sekolah.
"Ini sifatnya diberikan wewenangan kepada kepala sekolah untuk melakukan kegiatan sesuai dengan kebutuhan, dalam rangka penerapan protokol covid-19," kata Habibul Fuadi, Rabu (6/1/2021).
Habibul Fuadi mengatakan belum ada orang tua murid yang menolak anaknya belajar tatap muka di sekolah.
Selain itu, dalam aturan SKB empat menteri dijelaskan ada opsi atau pilihan bagi orang tua.
"Bagi yang sudah mengizinkan anaknya, ada surat pernyataan tertulis," ujarnya
Bagi yang belum mengizinkan anaknya belajar di sekolah, Kata Habibul Fuadi tetap dilayani dengan belajar daring.
"Jumlah yang masih inginkan belajar daring tidak banyak, palingan 2 persen dari total siswa," kata Habibul Fuadi.
Habibul Fuadi menambahkan, kemungkinan yang belum mengizinkan karena liburan panjang ke luar kota.
Bagi yang liburan panjang di luar kota, maka harus belajar daring di rumah dulu selama empat belas hari.
"Kemungkinan dua minggu kedepan sudah mengizinkan anaknya belajar di sekolah, karena anaknya sudah tidak tahan lagi," ungkapnya.
Anak Belajar Tatap Muka Orangtua Bahagia
Orang tua murid SD 22 Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara Ernita (42) antusias dengan pembelajaran tatap muka.
Menurutnya, lebih bagus anaknya belajar di sekolah daripada di rumah dengan sistim daring atau online.
"Lebih bagus belajar di sekolah daripada di rumah, kalau di rumah pusing kepala orang tuanya," kata Ernita, ditemui saat menjemput anaknya di sekolah, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Hari Ketiga Pembelajaran Tatap Muka di SD 22 Ulak Karang, Siswa Dibagi Dua Kelompok
Baca juga: Dikira Warung Nasi Seorang Guru Pede Ajak Anak Istri Pesan Nasi, Telat Sadar Ternyata Rumah Orang
Terlebih, saat ini anak yang duduk di sekolah dasar ada tiga orang.
Di antaranya kelas dua, kelas empat dan kelas enam di SD 22 Ulak Karang, Padang Utara, Kota Padang.
"Yang sudah belajar di sekolah kelas lima, kebetulan hape rusak tidak bisa daring, jadinya mereka daring di sekolah," tambahnya.
Menurutnya, ketiga anaknya belajar di sekolah, walaupun kelas dua dan kelas empat masih daring.
Ernita juga tidak merasa kesulitan untuk mengantar dan menjemput anaknya setiap hari.
"Harapannya belajar di sekolah, tanpa dibatasi lagi. Kalau tiga hari saja, ya ada juga baiknya. Semoga bisa seperti biasanya," tambahnya.
Menurutnya, saat belajar di sekolah anak lebih semangat belajar, sementara belajar daring anak tidak fokus dan pelajaran tidak selesai dikerjakan.
"Kalau di sekolah kalau mereka tidak mengerti, ada guru yang menjelaskan, kalau di rumah, orang tua dibikin pusing dengan pelajaran," tambahnya.
Dibagi Dua Kelompok
Proses pembelajaran tatap muka di Kota Padang memasuki hari ketiga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pantauan TribunPadang.com, di SDN 22 Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Rabu (6/1/2021) para siswa mengunakan masker, tempat duduk dijarakkan dan membawa bekal sendiri dari rumah.
Kepala SD 22 Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara Safnida mengatakan protokol kesehatan covid-19 di sekolah berjalan dengan baik.
Baca juga: Hari Pertama Belajar Tatap Muka, Personel Satpol PP Padang Datangi Sekolah-sekolah, Awasi Prokes
Baca juga: Wawako Padang Lihat Langsung Proses Belajar Tatap Muka, Lakukan Pengawasan Agar Berjalan Lancar
Jauh sebelum pembelajaran tatap muka, SD 22 Ulak Karang sudah menyiapkan sarana dan prasarannya, seperti wastafel, sabun dan masker.
"Anak diantar orang tua, cukup sampai gerbang sekolah, lalu pengecekan suhu, jika seandainya suhu diatas 37,5 maka disuruh pulang. Tiga hari ini tidak ada yang suhunya lebih dari itu," kata Safnida.
Dijelaskannya, sesuai edaran Disdik Padang yang dibolehkan belajar tatap muka disekolah barulah kelas lima dan kelas enam.
Baca juga: Hari Pertama Belajar Tatap Muka, Personel Satpol PP Padang Datangi Sekolah-sekolah, Awasi Prokes
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Tingkat SD di Padang Masih Transisi, Kelas 1 dan 2 Baru Masuk Pekan Ketiga
"Siswa ini dibagi menjadi dua kelompok atau rombongan belajar, kelompok A dan B. Saat ini kelompok A, besok, Kamis (7/1/2021) sampai Sabtu untuk kelompok B," tambahnya.
Safnida mengatakan saat kelompok A belajar tatap muka selama tiga hari dalam seminggu, maka kelompok B belajar secara daring.
"Kelas lima muridnya ada 12 orang, kemudian kelas enam ada 21 siswa, dibagi dua kelompok," ungkapnya.
Safnida menambahkan, sesuai permintaan orang tia, tiga orang siswa tetap belajar secara daring karena memiliki penyakit.
Baca juga: Cuma Padang Panjang yang Belum Gelar Belajar Tatap Muka di Sumbar, Kadisdik Ungkap Alasannya
Baca juga: Begini Tanggapan Guru di Kota Padang Mengenai Sekolah Tatap Muka
Sementara itu, siswa kelas tiga dan empat SD, barulah akan tatap muka pada minggu ke dua Januari.
"Kemudian, minggu ketiga barulah dari kelas satu sampai kelas enam, semuanya tatap muka dengan sift juga," ujarnya.
Safnida mengatakan ruangan kelas memadai, dikarena murid tidak terlalu banyak.
"Ada tiga rombongan belajar yang bersift A dan B, dan tiga lagi cuma satu sift karena siswanya tidak banyak," kata Safnida.
Baca juga: Kota Solok Tetapkan Belajar Tatap Muka Besok, Ini Persiapan SDN 12 Tanah Garam
Baca juga: Syarat Utama Belajar Tatap Muka 4 Januari 2021 di Sumatera Barat, Gubernur Sebut Soal SKB 4 Menteri
Safnida mengatakan, siswa kelas lima dan enam masuk 07.30 pagi, jam 08.00 pelajaran dimulai dan berakhir 10.20 WIB.
Sejauh ini, kata Safnida belum ada kendala pembelajaran tatap muka dan belum ada siswa yang sakit.
Menurutnya, dengan adanya pembelajaran tatap muka, siswa lebih semangat dan giat belajar, terlebih untuk kelas enam SD yang mau ujian akhir sekolah.
"Selain itu, orang tuapun tidak kebingungan lagi dengan pembelajaran daring selama ini," ungkapnya. (*)