Corona Sumbar
Ibu Hamil Positif Corona Meninggal, Pernah Kontak dengan Suami yang Ditahan Polres Bukittinggi
Seorang ibu hamil delapan bulan di Kota Bukittinggi positif terpapar virus corona dan meninggal dunia, kemarin, Rabu (8/4/2020).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
"Kita baru mendata masyarakat yang mengangkat pasien, namun ini juga sudah berkegiatan ke mana-mana. Sudah bersalam-salaman dengan yang lain," terang Ramlan Nurmatias.
Ramlan Nurmatias menyatakan, dirinya menginginkan dalam hal ini, masyarakat tidak perlu harus takut.
Ia ingin bagaimana masyarakat mau atau masyarakat peduli untuk mengakui dan akan dikawal kesehatannya dan diperiksa.
Suami Pasien Sopir Travel
Ramlan Nurmatias mengatakan, petugas kesehatan harus memprediksi dari mana pasien tertular Covid-19.
Dalam kondisi hamil, kata Ramlan, tentu pasien di rumah saja. Sementara yang ada di rumah hanya suaminya.
"Apakah suaminya yang menularkan atau segala macam kita belum tahu. Kita juga akan ambil swab dari suaminya ini," ungkap Ramlan Nurmatias.
Terkait riwayat perjalanan, Ramlan Nurmatias juga telah menurunkan tim untuk monitor.
Dia menyebut, keluarga pasien juga keluarga yang kurang mampu.
• 1 Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 Meninggal Dunia di RSUP M Djamil Padang, Hasil Swab Segera Keluar
"Dia di rumah aja, ibu rumah tangga. Suaminya menurut pengakuannya, awalnya dia bilang dia sopir travel lah dulu. Perjalanannya kita gak tahu juga, tentu pihak kepolisian yang bisa menanyakan itu," jelas Ramlan Nurmatias.
Menurut Ramlan Nurmatias, Pemkot dan Polres setempat termasuk Forkopimda serius untuk membicarakan hal tersebut.
Sebab kalau dibiarkan dan semua pihak khususnya kepala daerah terlambat tahu risikonya besar.
"Kalau lama kami tahu, tentu akan berkembang terus ini. Ini memang persoalan yang tidak mudah dan tentu tidak bisa disepelekan."
"Kita harus serius menangani ini. Harus kita putus mata rantai virus corona ini. Kita sudah tahu obatnya belum ada," tutur Ramlan Nurmatias.(*)