Ombak Tinggi dan Angin Kencang, Nelayan di Pantai Purus Kota Padang Tak Bisa Melaut

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Sejumlah Nelayan di Pantai Purus Padang tidak pergi ke laut menangkap ikan.

Seorang nelayan di pantai Purus Padang Syafirizal (52) mengungkapkan sudah tiga hari dirinya tidak pergi menangkap ikan ke laut.

"Bisanya siang-siang begini saya sedang di laut, siap-siap hendak pulang memembawa ikan hasil tangkapan.

• Harga Ikan di Padang Mengalami Kenaikan, Nelayan Khawatirkan Cuaca Buruk Hendak Melaut

• Warga Sebut Serbuan Ubur-ubur di Pantai Pesisir Selatan Sudah 4 Bulan, 70 Nelayan Tak Bisa Melaut

• Ubur-ubur Serbu Pantai di Sungai Pinang Pesisir Selatan Sumbar, Ikuti Nelayan Bila Melaut Malam Hari

Namun sudah beberapa hari kami hanya duduk saja disini," kata Syafirizal yang saat itu duduk bersama nelayan lainnya Jumat (23/8/2019).

Syafirizal sudah menjadi nelayan sejak kecil, belajar dari ayah dan kakeknya yang juga nelayan.

Dia mengaku bukan tidak mau menangkap ikan, dirinya tidak berani menantang ombak dan angin kencang.

• VIDEO - Ubur-ubur yang Bergelimpangan di Pantai Sungai Pinang Sempat Ganggu Aktifitas Nelayan

• Ganggu Nelayan Tradisional, DKP Sumbar Kembali Tertibkan Alat Tangkap Bagan di Danau Singkarak

• Ikan Bilih Terancam Punah, Wagub Sumbar Nasrul Abit:5000 Nelayan Gantungkan Hidup di Danau Singkarak

"Kalau saya paksakan melaut, kapal saya bisa dibawa ombak dan rusak," jelas Syafirizal.

Kalau kapal Syafirizal rusak, dirinya harus mengeluarkan uang untuk membeli kapal lagi, seharga 6 juta.

Syafirizal juga mengungkapkan memang sebagian nelayan ada juga yang pergi ke laut menangkapkan ikan.

"Biasanya yang pergi melaut pada saat ombak seperti ini, nelayan yang punya mesim perahu bagus.

• Gojek Masuk Daftar Perusahaan yang Dinilai Mengubah Dunia Versi Majalah Fortune

• Kekeringan Melanda, Warga Batu Gadang, Lubuk Kilangan Kesulitan Mendapatkan Air Bersih

• Download Gudang MP3 Alan Walker Unity, Tersedia Lirik Lagu serta Musik Video

Mesin perahu saya biasa saja.

Perahu saya tidak bisa melawan ombak ini, bisa-bisa hancur" tambah Syafirizal.

Syafirizal, satu dari 32 nelayan di kelompok nelayan pantai purus yang tidak pergi melaut.

"Jika tidak pergi ke laut, saya membersihkan kapal.