Patung Bagindo Aziz Chan di Museum Adityawarman, Berdiri Semenjak 1973
Jika tribunners pernah berkunjung ke Museum Aditywarman, setelah melewati gerbang kedua tribunners akan melihat sebuah patung.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jika tribunners pernah berkunjung ke Museum Aditywarman, setelah melewati gerbang kedua tribunners akan melihat sebuah patung.
Patung lelaki yang berdiri tegap,menggepal ke depan dua tanggannya, bersepatu dan berkopiah hitam.
Itulah patung Bagindo Aziz Chan.
• Gedung Joang 45 Bakal Jadi Museum Gempa dan Bencana Kota Padang
• Kunjungan Wisata ke Museum Adityawarman Turun, Masih Kekurangan SDM Penerangan
• Museum Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan Segera Dicanangkan Jadi Museum Nasional
Bagindo Aziz Chan Wali Kota Padang kedua yang anti pada Belanda.
Di bawah patung itu ditulis kata-kata Bagindo Aziz Chan: Tidak akan kutinggalkan rakyat Padang.
Koordinator koleksi Museum Adityawarman dan akademis, Riza Mutia mengatakan patung tersebut sudah berdiri semenjak 1973.
• Museum Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan di Kota Padang Sepi Pengunjung
• Museum Rumah Bung Hatta, Menyusuri Jejak Sejarah Sang Pahlawan Proklamator
• Dapatkan 10 Jenis Koleksi Buku di Museum Adityawarman Kota Padang Sumatera Barat
"Tepatnya pada tanggal 19 Juli 1973, kira-kira 26 tahun Bagindo Aziz Chan gugur," jelas Riza Mutia pada Jumat (16/8/2019).
Riza Mutia menuturkan patung tersebut dilukis oleh budayawan Sumatera Barat, Wisran Hadi.
Selanjutnya, untuk dipahat seorang pemahat Arby Saham.
• 2 Terobosan Baru Museum Adityawarman Padang untuk Menarik Minat Pengunjung
• Berikut Kegiatan Gratis di 5 Kota Termahal Dunia, London Memiliki Museum dan Galeri Gratis
• Yuk Intip! Ada 6.245 Koleksi Benda Kuno di Museum Adityawarman Padang
Rezi Mutia mengatakan selain patung Bagindo Aziz Chan tersebut, namanya juga diabadikan menjadi berbagai nama jalan di Padang dan Bukittinggi.
"Selain patung, jalan, ada juga sebuah monumen gugurnya Bagindo Aziz Chan, monumen itu berbentuk kepalan tinju atau disebut simpang tinju yang terletak di persimpangan Jalan Gadang Mada dan Jalan Jhoni Anwar, Kampung Olo, Nanggalo," kata Rezi Mutia.
Perlu diketahui pada bulan Juli lalu, rumah kelahiran Bagindo Aziz Chan juga diresmikan sebagai museum. (*)