Program Makan Bergizi Gratis di Sumbar
DPRD Padang Sidak Sejumlah Dapur SPPG, Pastikan Operasional Berjalan dan Cegah Risiko Keracunan
Muharlion juga menyoroti adanya fenomena dapur yang sudah ‘dibooking’ pihak tertentu namun belum beroperasi hingga kini.
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua titik dapur penyedia makanan bergizi di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (7/10/2025).
Lokasi yang dikunjungi yakni dapur Sentra Pangan dan Pemberdayaan Gizi (SPPG) yang berada di Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti, serta salah satu Dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) di kawasan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai dengan standar operasional.
Kemudian, mengantisipasi agar tidak terjadi kasus keracunan makanan seperti yang sempat terjadi di beberapa daerah lain.
Baca juga: Identitas Mayat di Danau Maninjau Terungkap, Ditemukan Masih Menggenggam Kacamata dan Kunci Motor
“Hari ini kita memang sengaja mengunjungi sejumlah dapur SPPG. Hari ini baru dua lokasi yang kita tinjau. Karena di Kota Padang idealnya ada 82 dapur yang semestinya tersedia, namun hingga kini baru 17 dapur yang beroperasi,” ujar Muharlion.
Ia menegaskan pentingnya percepatan dalam pengoperasian seluruh dapur yang belum berjalan agar program MBG dapat menjangkau seluruh sekolah sesuai target pemerintah.
“Secara operasional tentu harus dikencangkan, harus segera dioperasionalkan yang lainnya. Karena itu, kita mendorong agar dapur yang belum aktif bisa segera dijalankan,” tambahnya.
Muharlion juga menyoroti adanya fenomena dapur yang sudah ‘dibooking’ pihak tertentu namun belum beroperasi hingga kini.
Baca juga: Harga HP iPhone 16 Naik Jelang Pre-Order iPhone 17, Ini Daftar Harga iPhone Terbaru Oktober 2025

Menurutnya, kondisi seperti itu perlu segera ditindaklanjuti agar tidak menghambat pelaksanaan program nasional tersebut.
“Saya dengar ada dapur yang sudah dibooking, tapi belum juga jalan. Hal ini bisa dilaporkan ke Badan Gizi Nasional. Kalau memang tidak berjalan, bisa saja dibatalkan dan diberikan kepada pihak lain. Banyak masyarakat yang mau mengelola dapur, tapi kuotanya sudah penuh, padahal masih banyak yang belum aktif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Muharlion mengatakan bahwa sidak ini juga bertujuan untuk belajar dari pengalaman daerah lain, seperti di Kabupaten Agam, di mana sempat terjadi kasus keracunan massal dari makanan program bergizi. Ia menekankan pentingnya evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di Kota Padang.
Baca juga: BREAKING NEWS Mayat Perempuan Berpakaian Lengkap Ditemukan Terapung di Tepian Danau Maninjau Agam
“Tujuan kita melakukan peninjauan ini adalah untuk mengantisipasi dan belajar dari pengalaman di daerah lain. Kita ingin memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak dan mengurangi risiko keracunan di Kota Padang,” ungkapnya.
Dari hasil tinjauan, Muharlion menemukan bahwa ada beberapa dapur SPPG yang menyalurkan makanan dalam dua shift.
Hal ini, menurutnya, perlu pengawasan ekstra untuk memastikan makanan tetap dalam kondisi layak konsumsi hingga sampai ke tangan siswa.
“Dengan melakukan pengecekan langsung, kita jadi tahu bagaimana prosedurnya dan berapa lama waktu tempuh makanan hingga ke anak-anak. Ada yang menyalurkan dua shift, dan ini harus dijaga agar tetap aman dikonsumsi,” katanya.
Baru 5 Dapur MBG Beroperasi di Sijunjung, Target Pembangunan 24 Unit |
![]() |
---|
Pemkab Dharmasraya Tinjau Penyaluran Makanan Bergizi Gratis Perdana di SD 06 Sitiung |
![]() |
---|
Menu MBG di SMPN 3 Bukittinggi Berganti Setiap Harinya, Terdiri dari Daging Sapi, Ayam hingga Telur |
![]() |
---|
Dapur MBG di Bukit Apit Puhun Sediakan 3.600 Porsi Setiap Hari, Termasuk untuk SMPN 3 Bukittinggi |
![]() |
---|
16 Dapur MBG Bakal Tersedia di Bukittinggi, Baru 3 Beroperasi dan 10 Lagi Masih Pembangunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.