Anjing Gigit Warga
Dinas Pertanian Padang Kirim Sampel Otak Anjing Diduga Rabies ke Laboratorium
Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatera Barat menindaklanjuti kasus anjing liar gigit warga Padang Sarai
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatera Barat menindaklanjuti kasus anjing liar gigit warga Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dengan memeriksa hewan tersebut di laboratorium.
Anjing itu sebelumnya menyerang dua warga serta sejumlah unggas milik warga di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Padang, drh. Sofia, mengatakan laporan mengenai kasus gigitan itu awalnya diterima dari pihak kelurahan.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa dua orang warga menjadi korban gigitan anjing, serta terdapat ayam dan angsa milik warga yang juga diserang hewan tersebut.
“Tadi ada laporan dari Lurah Padang Sarai, ada dua orang yang tergigit oleh anjing ini, kemudian ada ayam dan angsa yang juga tergigit,” ujar drh. Sofia, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Pelajar Diduga Keracunan MBG di Padang Panjang Terus Bertambah, Total Sudah 27 orang Selasa Malam
Begitu laporan diterima, tim Dinas Pertanian langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan. Namun, saat petugas tiba, anjing tersebut sempat menghilang.
“Saat laporan masuk dan kami datang, anjing itu sudah tidak terlihat. Sementara korban yang tergigit sudah dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” jelasnya.
Beberapa jam kemudian, setelah dilakukan pencarian bersama warga dan bantuan dari tim Brimob Polda Sumbar, anjing liar itu berhasil ditemukan dan dilumpuhkan di tempat.
Hewan tersebut kemudian diamankan oleh Dinas Pertanian untuk dibawa ke laboratorium.
“Anjing yang menggigit sudah dibantu ditangkap oleh masyarakat dan dimusnahkan. Sekarang sudah kami amankan dan akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa bagian otaknya, guna memastikan apakah terindikasi rabies atau tidak,” terang drh. Sofia.
Baca juga: Gelar Rapat Identifikasi RPHD, KemenHAM Sumbar Tekankan Produk Hukum Daerah Bebas Diskriminasi
Sofia menegaskan bahwa hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah anjing tersebut terjangkit rabies. Kepastian baru bisa diketahui setelah hasil pemeriksaan laboratorium keluar.
“Untuk memastikan rabies, kita harus menunggu hasil uji labor. Saat ini masih kita kategorikan sebagai terduga rabies karena menunjukkan gejala agresif, seperti mengejar dan menggigit,” ujarnya.
Di lokasi kejadian, pihak Dinas Pertanian juga langsung melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan warga seperti anjing dan kucing, untuk mencegah kemungkinan penularan rabies.
“Kami langsung melakukan vaksinasi terhadap hewan-hewan peliharaan di sekitar lokasi, karena dikhawatirkan ada yang tertular,” katanya.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pertanian Kota Padang akan terus memperluas program vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya anjing liar.
Baca juga: 13 Pelajar Diduga Keracunan MBG di Padang Panjang Sudah Dipulangkan, Sudah Diberi Obat
Dinas Pertanian Padang Cek Kondisi Anjing Liar Gigit Warga di Padang Sarai, Diduga Rabies |
![]() |
---|
Anjing Liar di Padang Ditembak Mati Brimob Polda Sumbar Usai Serang Warga dan Hewan Ternak |
![]() |
---|
Anjing Liar Mengamuk di Padang Sarai Padang, Gigit Warga dan Hewan Ternak |
![]() |
---|
217 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Terjadi di Padang Pariaman Sepanjang 2025 |
![]() |
---|
Padang Pariaman Zona Hitam Rabies, Hobi Buru Babi dengan Anjing Jadi Pemicu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.