Program Makan Bergizi Gratis di Sumbar
Antisipasi Keracunan, Ketua DPRD Padang Ingatkan Pentingnya Batas Waktu Konsumsi Makanan Program MBG
“Berdasarkan keterangan ahli gizi, makanan dari program MBG ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari enam jam setelah disiapkan,” ujar Muharlion.
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, mengingatkan pentingnya batas waktu konsumsi makanan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah.
Hal ini disampaikan usai dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah dapur penyedia makanan bergizi di Kota Padang, Selasa (7/10/2025).
Sidak dilakukan di Dapur Sentra Pangan dan Pemberdayaan Gizi (SPPG) milik Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti dan salah satu Dapur MBG di kawasan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah.
Dalam kunjungan itu, Muharlion menyoroti pentingnya pengawasan terhadap durasi penyimpanan dan waktu makan agar makanan tetap aman dikonsumsi oleh siswa.
Baca juga: DPRD Padang Sidak Sejumlah Dapur SPPG, Pastikan Operasional Berjalan dan Cegah Risiko Keracunan
“Berdasarkan keterangan ahli gizi, makanan dari program MBG ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari enam jam setelah disiapkan,” ujar Muharlion.
Menurutnya, banyak informasi dari media sosial siswa yang membawa pulang makanan MBG, padahal makanan tersebut seharusnya dikonsumsi di sekolah pada jam yang telah ditentukan.
Hal ini menjadi perhatian serius karena bisa menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak usia sekolah dasar.
“Misalnya anak SD makan pagi, tapi makanannya dibawa pulang dan baru dimakan jam satu atau dua siang. Itu sudah melewati batas waktu aman. Kalau dibiarkan, tentu bisa berisiko bagi kesehatan anak-anak,” jelasnya.
Baca juga: Identitas Mayat di Danau Maninjau Terungkap, Ditemukan Masih Menggenggam Kacamata dan Kunci Motor

Muharlion pun meminta pihak sekolah untuk aktif mengawasi pelaksanaan program MBG, terutama memastikan setiap siswa mengonsumsi makanan di tempat dan tepat waktu.
Pengawasan ini, kata dia, menjadi bagian penting dari keberhasilan program makan bergizi.
“Kami berharap pihak sekolah, baik di tingkat dasar maupun menengah, mengawasi anak-anak agar makan di waktu yang semestinya. Jangan dibiarkan dibawa pulang karena sangat berisiko,” tegasnya.
Selain menyoroti soal waktu konsumsi, Muharlion juga menjelaskan bahwa sidak dilakukan untuk melihat langsung proses pengolahan dan distribusi makanan di dapur SPPG dan MBG.
Baca juga: Daftar Wasit Timnas Indonesia vs Arab Saudi Dipimpin Asal Kuwait Relatif Mudah Cabut Kartu Kuning
Dari hasil pengecekan, ia menemukan beberapa dapur yang menyalurkan makanan dalam dua shift, yang berpotensi memperpanjang rentang waktu konsumsi jika tidak dikelola dengan baik.
“Ada dapur yang menyalurkan dua kali dalam sehari. Ini perlu perhatian karena jika pengantaran terlalu lama, kualitas makanan bisa menurun. Kita ingin memastikan semua makanan sampai ke anak-anak dalam kondisi aman,” ujarnya.
Muharlion juga menekankan bahwa kedisiplinan waktu distribusi dan konsumsi makanan harus menjadi prioritas utama untuk menjaga keamanan pangan.
DPRD Padang Sidak Sejumlah Dapur SPPG, Pastikan Operasional Berjalan dan Cegah Risiko Keracunan |
![]() |
---|
Baru 5 Dapur MBG Beroperasi di Sijunjung, Target Pembangunan 24 Unit |
![]() |
---|
Pemkab Dharmasraya Tinjau Penyaluran Makanan Bergizi Gratis Perdana di SD 06 Sitiung |
![]() |
---|
Menu MBG di SMPN 3 Bukittinggi Berganti Setiap Harinya, Terdiri dari Daging Sapi, Ayam hingga Telur |
![]() |
---|
Dapur MBG di Bukit Apit Puhun Sediakan 3.600 Porsi Setiap Hari, Termasuk untuk SMPN 3 Bukittinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.