Pemprov Sumbar
Gubernur Mahyeldi Sambut Peserta Konferensi Wakaf Internasional 2025
Gubernur Mahyeldi menyambut tamu dalam Gala Dinner Konferensi Wakaf Internasional 2025, ajak perkuat kolaborasi dan pengembangan wakaf produktif.
SUASANA hangat menyertai Gala Dinner Konferensi Wakaf Internasional 2025 yang digelar di Auditorium Gubernuran, Jumat (14/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyambut langsung para tamu dari dalam dan luar negeri.
Hadir antara lain Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ketua BWI Kamaruddin Amin, Ketua Baznas RI Noor Achmad, Pimpinan PM Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal, serta delegasi dari Mesir, Kuwait, Saudi, Maroko, dan Syiria.
Jajaran Forkopimda, DPRD Sumbar, dan para Kepala OPD Pemprov Sumbar turut memeriahkan acara tersebut.
Dalam sambutannya, Mahyeldi mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa gala dinner tersebut bukan hanya jamuan, tetapi juga momentum mempererat persaudaraan dan kolaborasi.
“Malam ini bukan hanya jamuan, tetapi juga wujud persaudaraan. Para tamu telah datang membawa ilmu dan gagasan untuk kemaslahatan umat,” kata Mahyeldi.
Baca juga: International Waqf Conference di Padang, Mahyeldi: Wakaf untuk Dunia Menuju Ekonomi Berkelanjutan
Ia menyebut Sumbar memiliki sejarah panjang dalam tradisi wakaf dan pendidikan Islam, di mana masjid, pesantren, dan berbagai institusi pendidikan banyak berdiri di atas tanah wakaf.
Melalui konferensi ini, Mahyeldi berharap lahir langkah-langkah strategis untuk memperkuat wakaf produktif dan ekonomi syariah.
“Semoga pertemuan ini melahirkan inspirasi bagi Sumbar, Indonesia, dan dunia Islam,” ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengapresiasi penyelenggaraan jamuan dan menilai potensi wakaf Indonesia sangat besar, mencapai sekitar Rp2.000 triliun per tahun. Namun, saat ini baru sekitar Rp3,5 triliun yang telah dimanfaatkan.
“Kerja sama dengan dunia internasional dapat membuka peluang besar bagi penguatan wakaf nasional,” kata Hidayat. Ia berharap konferensi ini melahirkan kolaborasi global untuk menjawab tantangan ekonomi umat.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Bahas Penghargaan Buya Hamka dan Wisata Religi Maninjau
Sementara itu, pakar wakaf dari Mesir, Dr. Moustafa Desouky Kasba, menilai Sumbar memiliki peluang besar mengembangkan wakaf secara modern. Ia menawarkan agar Sumbar belajar dari pengalaman negara-negara Arab yang telah mengelola wakaf selama ratusan tahun, termasuk model Al Azhar.
“Wakaf adalah kekuatan sosial dan ekonomi jangka panjang. Kami siap berbagi pengalaman untuk pengelolaan yang aman, produktif, dan sesuai tuntunan syariah,” ungkapnya.
Moustafa menutup sambutannya dengan memberikan apresiasi atas sambutan hangat dari Gubernur Mahyeldi dan masyarakat Sumbar kepada seluruh peserta konferensi. (adpsb/rls)
| Replanting Sawit di Sumbar Berbuah, Petani Agam Mulai Panen Perdana |
|
|---|
| Gubernur Mahyeldi Bertekad Genjot Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Lewat Penguatan Keuangan Syariah |
|
|---|
| Tiga Daerah di Sumbar Jadi Lokasi Sekolah Rakyat, Lima Puluh Kota Resmi Bergabung |
|
|---|
| Disnakertrans Ingatkan Kewajiban Badan Usaha Ikutsertakan Karyawannya BPJS Ketenagakerjaan |
|
|---|
| Gubernur Mahyeldi Bahas Penghargaan Buya Hamka dan Wisata Religi Maninjau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/peserta-waqaf-mahyeldi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.