Pengangguran di Sumbar

Pengangguran di Sumbar: Sosiolog UNP Erianjoni Nilai Mental Generasi Z Rapuh dan Ingin Sukses Instan

Keberadaan sekaligus posisi Sumatera Barat menepati peringkat 10 besar jumlah angka penggangguran nasional, menurut Sosiolog UNP Erianjoni

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
ANALSIS SOSIOLOG UNP - Sosiolog Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni menganalisis keberadaan sekaligus posisi Sumatera Barat menepati peringkat 10 besar jumlah angka penggangguran nasional lantaran disebabkan faktor muldimensi persoalan. RI menjajaki kerja sama strategis dalam bidang UMKM, makanan halal, hingga pelibatan mahasiswa dalam pelayanan ibadah haji. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Keberadaan sekaligus posisi Sumatera Barat menepati peringkat 10 besar jumlah angka penggangguran nasional, menurut Sosiolog Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni disebabkan oleh multidimensi persoalan, Sabtu (15/11/2025).

Berdasarkan data yang ia miliki dan sejumlah pemberitaan yang ada, Erian Joni menilai ada beberapa penyebab tingginya angka pengangguran terbuka.

Yakni, mulai dari sector investasi, Pendidikan, lunturnya semangat merantau yang identic dengan masayarakat Minangkabau hingga budaya serta cara pikir generasi saat ini.

“saya melihat ini cukup komplek, multidimensi persoala. Tidak selalu penggangguran terjadi karena masalah Pendidikan,” ujar Erianjoni.

Ia menerangkan tingginya angka pengangguran terutama tidak lepas dari minimnya lapangan pekerja di Sumbar, geliat investasi yang tidak tumbuh akibat sejumlah factor mulai dari ekonomi, izin berinvestasi dan persoalan tanah ulayat.

Semua persoalan itu, harus menjadi perhatian pemerintah,karena upaya pemerintahdalam menyediakan lapangan pekerjaan sejauh ini masih minim.

PERUNDUNGAN - Sosiolog UNP, Erianjoni. Soal kasus perundungan anak di Pariaman, menurut Erianjoni disebabkan oleh banyak faktor. Tetapi, pola asuh orang tua menjadi faktor utama, Kamis (20/3/205).
SOSIOLOG UNP (Universitas Negeri Padang), Erianjoni. (Dokumentasi Pribadi Erianjoni)

Baca juga: Sumbar Masuk 10 Besar Pengangguran Tertinggi di Indonesia, Disnakertrans Beberkan Penyebabnya

Getir Sulit Dapat Pekerjaan

Dilansir TribunPadang.com, di tengah gegap gempita wisuda dan toga yang menjuntai, banyak lulusan perguruan tinggi di Sumatera Barat (Sumbar) menyimpan cerita getir sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Harapan manis di hari kelulusan tak jarang berubah menjadi kegelisahan panjang setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun melamar tanpa hasil.

Hal itu dialami oleh sejumlah lulusan perguruan tinggi di Sumbar yang ditemui TribunPadang.com pada Jumat (14/11/2025).

Mereka mengaku terus berjuang mencari pekerjaan, namun selalu terbentur berbagai kendala, mulai dari jurusan yang tidak banyak dibutuhkan hingga minimnya pengalaman kerja sebagai fresh graduate.

Fadli Razaq (26), lulusan jurusan olahraga, sudah dua tahun lebih berjuang mencari pekerjaan.

Baca juga: Pengangguran di Sumbar Naik Jadi 179 Ribu Orang pada Agustus 2025, Masuk 10 Provinsi Tertinggi

Sejak wisuda pada akhir tahun 2023, ia setidaknya telah melamar lebih dari 10 pekerjaan, baik di instansi swasta hingga pekerjaan freelance.

Namun, tak satu pun yang sesuai dengan bidangnya. Pada beberapa kesempatan, ia hanya mampu bertahan sampai tahap administrasi.

“Paling jauh itu cuma administrasi saja. Kalau interview pun nggak lolos ke tahap selanjutnya. Mungkin karena jurusan saya olahraga jadi agak sulit cari kerja,” ujar Fadli kepada TribunPadang.com.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved