Pengangguran di Sumbar
Pengangguran di Sumbar: Sosiolog UNP Erianjoni Nilai Mental Generasi Z Rapuh dan Ingin Sukses Instan
Keberadaan sekaligus posisi Sumatera Barat menepati peringkat 10 besar jumlah angka penggangguran nasional, menurut Sosiolog UNP Erianjoni
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Keberadaan sekaligus posisi Sumatera Barat menepati peringkat 10 besar jumlah angka penggangguran nasional, menurut Sosiolog Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni disebabkan oleh multidimensi persoalan, Sabtu (15/11/2025).
Berdasarkan data yang ia miliki dan sejumlah pemberitaan yang ada, Erian Joni menilai ada beberapa penyebab tingginya angka pengangguran terbuka.
Yakni, mulai dari sector investasi, Pendidikan, lunturnya semangat merantau yang identic dengan masayarakat Minangkabau hingga budaya serta cara pikir generasi saat ini.
“saya melihat ini cukup komplek, multidimensi persoala. Tidak selalu penggangguran terjadi karena masalah Pendidikan,” ujar Erianjoni.
Ia menerangkan tingginya angka pengangguran terutama tidak lepas dari minimnya lapangan pekerja di Sumbar, geliat investasi yang tidak tumbuh akibat sejumlah factor mulai dari ekonomi, izin berinvestasi dan persoalan tanah ulayat.
Semua persoalan itu, harus menjadi perhatian pemerintah,karena upaya pemerintahdalam menyediakan lapangan pekerjaan sejauh ini masih minim.
Baca juga: Sumbar Masuk 10 Besar Pengangguran Tertinggi di Indonesia, Disnakertrans Beberkan Penyebabnya
Getir Sulit Dapat Pekerjaan
Dilansir TribunPadang.com, di tengah gegap gempita wisuda dan toga yang menjuntai, banyak lulusan perguruan tinggi di Sumatera Barat (Sumbar) menyimpan cerita getir sulitnya mendapatkan pekerjaan.
Harapan manis di hari kelulusan tak jarang berubah menjadi kegelisahan panjang setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun melamar tanpa hasil.
Hal itu dialami oleh sejumlah lulusan perguruan tinggi di Sumbar yang ditemui TribunPadang.com pada Jumat (14/11/2025).
Mereka mengaku terus berjuang mencari pekerjaan, namun selalu terbentur berbagai kendala, mulai dari jurusan yang tidak banyak dibutuhkan hingga minimnya pengalaman kerja sebagai fresh graduate.
Fadli Razaq (26), lulusan jurusan olahraga, sudah dua tahun lebih berjuang mencari pekerjaan.
Baca juga: Pengangguran di Sumbar Naik Jadi 179 Ribu Orang pada Agustus 2025, Masuk 10 Provinsi Tertinggi
Sejak wisuda pada akhir tahun 2023, ia setidaknya telah melamar lebih dari 10 pekerjaan, baik di instansi swasta hingga pekerjaan freelance.
Namun, tak satu pun yang sesuai dengan bidangnya. Pada beberapa kesempatan, ia hanya mampu bertahan sampai tahap administrasi.
“Paling jauh itu cuma administrasi saja. Kalau interview pun nggak lolos ke tahap selanjutnya. Mungkin karena jurusan saya olahraga jadi agak sulit cari kerja,” ujar Fadli kepada TribunPadang.com.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Sekretaris-UNP-Erianjoni-2272025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.