Pengangguran di Sumbar
Pengangguran di Sumbar: Sosiolog UNP Erianjoni Nilai Mental Generasi Z Rapuh dan Ingin Sukses Instan
Keberadaan sekaligus posisi Sumatera Barat menepati peringkat 10 besar jumlah angka penggangguran nasional, menurut Sosiolog UNP Erianjoni
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
Berharap setelah wisuda bisa langsung bekerja, kenyataan berbicara berbeda.
Baca juga: Dalam Setahun Angka Pengangguran Sumbar Naik 1,35 Ribu Orang per Agustus 2025
Fadli sempat menerima pekerjaan freelance, seperti membantu teman berjualan untuk mendapatkan pemasukan.
Ia mengaku jurusan yang membutuhkan keterampilan khusus sering membuatnya tersisih dari kebutuhan pasar kerja.
“Susah cari yang sesuai passion. Tapi saya tetap berusaha cari pekerjaan yang cocok,” katanya.
Ia berharap pemerintah memperbanyak pelatihan, pemagangan, dan lowongan kerja yang bisa menyerap lulusan baru.
Kesulitan serupa juga dirasakan Hujjatul Fajri (25), lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Sejak wisuda pada Juni 2025, ia mengaku sudah melamar sekitar 20 pekerjaan.
“Dulu satu minggu bisa tiga kali melamar. Tapi akhir-akhir ini sudah jarang karena susah cari kerja,” ujarnya.
Baca juga: Angka Pengangguran Sumbar Naik, Tembus 179,63 Ribu Orang per Agustus 2025
Ia bercerita, sejumlah perusahaan lebih mengutamakan pelamar berpengalaman.
Padahal, sebagai lulusan baru, ia belum memiliki rekam jejak panjang di dunia kerja.
“Fresh graduate susah bersaing. Orang yang berpengalaman lebih sering lolos,” keluhnya.
Fajri mengincar pekerjaan bidang ekonomi kreatif seperti desainer grafis dan videografer.
Beberapa kali ia dipanggil wawancara, namun hasilnya hanya sampai tahap interview tanpa kelanjutan.
Sambil menunggu pekerjaan tetap, ia membuka jasa desain produk dan menerima job fotografer sebagai pemasukan tambahan.
“Terkadang terbebani juga karena orang tua berharap saya bisa cepat dapat pekerjaan sesuai jurusan,” katanya lirih.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Sekretaris-UNP-Erianjoni-2272025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.