Kota Bukittinggi

Daftar Lokasi Rawan Banjir di Bukittinggi, Dipicu Drainase Tak Kuat Menampung dan Sampah

"Beberapa lokasinya seperti Kelurahan Tarok, Gulai Bancah, Bukit Apit Puhun dan beberapa titik di Pulai Anak Air," beber Zulhendri.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/Zulhendri
POTENSI BENCANA BUKITTINGGI- Kalaksa BPBD Bukittinggi, Zulhendri. Zulhendri ungkap sejumlah potensi bencana yang terjadi di Bukittinggi, mulai dari banjir, angin puting beliung, gempa hingga erupsi Gunung Marapi, Kamis (6/11/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi mengungkap sejumlah titik rawan banjir yang kerap terdampak saat curah hujan tinggi melanda wilayah tersebut. 

Ringkasan Berita:
  • BPBD Bukittinggi ungkap lokasi rawan banjir yang terdiri dari Kelurahan Tarok, Gulai Bancah, Bukit Apit Puhun dan beberapa titik di Pulau Anak Air.
  • Potensi bencana yang sering terjadi pada beberapa waktu terakhir di Bukittinggi adalah hujan lebat dan angin kencang.
  • Banjir sering terjadi akibat drainase yang tidak sanggup menampung dan penyumbatan akibat sampah.

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi mengungkap sejumlah titik rawan banjir yang kerap terdampak saat curah hujan tinggi melanda wilayah tersebut.

Mulai dari Kelurahan Tarok, Gulai Bancah, Bukit Apit Puhun dan beberapa titik di Pulau Anak Air.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kalaksa BPBD Bukittinggi, Zulhendri saat dimintai keterangan, Kamis (6/11/2025).

Zulhendri mengatakan, potensi bencana yang sering terjadi pada beberapa waktu terakhir adalah hujan lebat dan angin kencang.

Baca juga: BPBD Bukittinggi Minta Warga Waspadai Cuaca Ekstrem, Hujan dan Angin Kencang Kerap Melanda

Sedangkan, jika hujan lebat, beberapa lokasi di Kota Bukittinggi sering banjir akibat tingginya debit air maupun penyumbatan akibat sampah.

"Beberapa lokasinya seperti Kelurahan Tarok, Gulai Bancah, Bukit Apit Puhun dan beberapa titik di Pulai Anak Air," beber Zulhendri.

"Banjir atau genangan air, karena durasinya bisa sampai 1 atau 2 jam," sambungnya.

Kata Zulhendri, apabila curah hujan terlalu tinggi, debit air selalu meningkat, sehingga beberapa titik drainase di Kota Bukittinggi tak lagi kuat menampungnya dan meluap ke badan jalan.

Baca juga: Curah Hujan di Sumbar Tinggi, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi

"Selain itu ada juga penumpukan sampah, akibat pembuangan sembarangan ke saluran air maupun sungai," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi mengungkap sejumlah potensi bencana yang terjadi di Kota Bukittinggi.

Potensi itu berupa banjir, pohon tumbang, angin puting beliung, gempa dari segmen sianok, juga dampak dari erupsi Gunung Marapi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kalaksa BPBD Kota Bukittinggi, Zulhendri kepada Tribunpadang.com, Kamis (6/11/2025.

Baca juga: Potensi Bencana Intai Bukittinggi, BPBD: Banjir, Gempa Segmen Sianok hingga Erupsi Gunung Marapi

Zuhendri menuturkan, potensi bencana yang terjadi di Kota Bukittinggi cukup banyak dan beragam, mulai dari banjir, angin puting beliung hingga gempa.

"Potensinya seperti banjir, angin puting beliung, pohon tumbang, gempa hingga dampak dari erupsi Gunung Marapi," ujarnya.

Ia menjelaskan, meski lokasi Gunung Marapi Sumbar tidak berada di wilayah Bukittinggi, namun dampak dari erupsinya bisa sampai ke Kota Bukittinggi.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved