Kota Bukittinggi

Potensi Bencana Intai Bukittinggi, BPBD: Banjir, Gempa Segmen Sianok hingga Erupsi Gunung Marapi

"Potensinya seperti banjir, angin puting beliung, pohon tumbang, gempa hingga dampak dari erupsi Gunung Marapi," ujarnya.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/Zulhendri
POTENSI BENCANA BUKITTINGGI- Kalaksa BPBD Bukittinggi, Zulhendri. Zulhendri ungkap sejumlah potensi bencana yang terjadi di Bukittinggi, mulai dari banjir, angin puting beliung, gempa hingga erupsi Gunung Marapi, Kamis (6/11/2025). Ia menjelaskan, meski lokasi Gunung Marapi Sumbar tidak berada di wilayah Bukittinggi, namun dampak dari erupsinya bisa sampai ke Kota Bukittinggi. 
Ringkasan Berita:
  • Sejumlah potensi bencana yang dapat mengintai Bukittinggi, di antaranya banjir, angin puting beliung, pohon tumbang, gempa dari segmen Sianok, serta dampak erupsi Gunung Marapi.
  • Dalam sebulan terakhir, angin kencang dan hujan lebat menjadi bencana yang paling sering terjadi di Bukittinggi.
  • Potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat dan angin kencang masih dapat terjadi di Bukittinggi dan wilayah Sumbar lainnya dari November 2025 hingga Januari 2026.

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi mengungkap sejumlah potensi bencana yang terjadi di Kota Bukittinggi.

Potensi itu berupa banjir, pohon tumbang, angin puting beliung, gempa dari segmen sianok, juga dampak dari erupsi Gunung Marapi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kalaksa BPBD Kota Bukittinggi, Zulhendri kepada Tribunpadang.com, Kamis (6/11/2025.

Zuhendri menuturkan, potensi bencana yang terjadi di Kota Bukittinggi cukup banyak dan beragam, mulai dari banjir, angin puting beliung hingga gempa.

Baca juga: Polresta Bukittinggi Siapkan Edukasi Warga di Bantaran Sungai Terkait Kerawanan Bencana

"Potensinya seperti banjir, angin puting beliung, pohon tumbang, gempa hingga dampak dari erupsi Gunung Marapi," ujarnya.

Ia menjelaskan, meski lokasi Gunung Marapi Sumbar tidak berada di wilayah Bukittinggi, namun dampak dari erupsinya bisa sampai ke Kota Bukittinggi.

"Dampaknya bisa sampai ke Bukittinggi dan dirasakan oleh masyarakat," sebutnya.

Di sisi lain Zulhendri menyebut, di antara potensi bencana tersebut, dalam waktu terakhir untuk angin kencang dan hujan lebat rentan terjadi di Bukittinggi.

Baca juga: Polresta Bukittinggi Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Fokus Antisipasi Hujan Ekstrem

"Dalam sebulan terakhir hingga sekarang, angin kencang dan hujan lebat sering terjadi di Bukittinggi," sebutnya.

Hal itu menurut Zulhendri juga sesuai dengan data dari BMKG Padang Panjang mengenai potensi hidrometeorologi.

"Catatan BMKG, bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi di Sumbar termasuk Bukittinggi dari November 2025 hingga Januari 2026 mendatang," tambahnya.

Diketahui, hidrometeorologi merupakan cabang ilmu meteorologi yang mempelajari siklus air, curah hujan, iklim dan cuaca, serta bagaimana fenomena tersebut berinteraksi dengan daratan dan lautan.

Sedangkan, bencana hidrometeorologi merujuk pada bencana alam yang disebabkan oleh peristiwa atmosfer, hidrologi dan oseanografi, seperti banjir, longsor, kekeringan, angin kencang, serta badai. (Tribunpadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved