Cuaca Sumbar

Curah Hujan di Sumbar Tinggi, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Ia menjelaskan, tren peningkatan curah hujan sudah mulai terlihat sejak awal November dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Januari 2026.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
POTENSI BENCANA HIDROMETEOROLOGI- Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, saat diwawancarai TribunPadang.com terkait peningkatan curah hujan di Sumatera Barat, Kamis (6/11/2025). Ia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan galodo. 
Ringkasan Berita:
  • BMKG minta warga Sumbar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan galodo (banjir bandang) seiring meningkatnya curah hujan pada November 2025.
  • Tren peningkatan curah hujan sudah mulai terlihat sejak awal November dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Januari 2026.
  • BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca, terutama terkait peringatan dini hujan lebat atau hujan ekstrem.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mengingatkan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan galodo (banjir bandang) seiring meningkatnya curah hujan di wilayah tersebut pada November ini.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, mengatakan bahwa tingginya curah hujan yang terjadi saat ini merupakan bagian dari siklus klimatologis tahunan, di mana bulan November dan Maret merupakan puncak musim hujan di Sumbar.

“November ini memang puncak musim hujan. Secara klimatologis, peningkatan curah hujan di bulan ini cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” ujar Desindra Deddy Kurniawan saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Potensi Bencana Intai Bukittinggi, BPBD: Banjir, Gempa Segmen Sianok hingga Erupsi Gunung Marapi

Ia menjelaskan, tren peningkatan curah hujan sudah mulai terlihat sejak awal November dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Januari 2026.

Meski puncaknya terjadi bulan ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan mendominasi pada Desember mendatang.

“Kalau secara data, November itu memang paling tinggi curah hujannya. Tapi Desember dan Januari juga masih berpotensi hujan karena kita masih berada pada periode musim penghujan,” tambahnya.

Terkait kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca, terutama terkait peringatan dini hujan lebat atau hujan ekstrem.

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Petakan Titik Rawan Bencana Hidrometeorologi di Padang Pariaman

Langkah ini penting untuk mengantisipasi potensi bencana yang kerap terjadi saat musim penghujan.

“Kami imbau masyarakat agar selalu mengikuti update dari BMKG, khususnya informasi peringatan dini cuaca ekstrem. Karena hujan lebat bisa memicu bencana seperti banjir, longsor, dan galodo,” tegas Desindra.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggalnya.

Mereka yang tinggal di daerah dengan topografi tinggi diminta waspada terhadap potensi pergerakan tanah atau longsor, sementara warga di daerah dataran rendah atau dekat sungai perlu mengantisipasi kemungkinan banjir.

“Ketika hujan lebat atau hujan ekstrem terjadi, masyarakat yang tinggal di lereng-lereng bukit harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor. Sementara yang di wilayah dataran rendah perlu memperhatikan potensi banjir atau luapan air sungai,” tutupnya. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved