Simulasi Tsunami Padang
Wali Kota Padang Soroti Banyak Warga Belum Paham Makna Sirine Panjang Tanda Bahaya Tsunami
Wali Kota Padang Fadly Amran menyoroti masih banyak masyarakat yang belum memahami makna sirine peringatan tsunami
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
Ringkasan Berita:
- Wali Kota Padang Fadly Amran soroti warga belum paham makna sirine panjang tanda tsunami.
- Sirine panjang jadi tanda bahaya utama, masyarakat diminta segera menuju tempat aman.
- Pemko Padang petakan 2.000 titik evakuasi dan pastikan shelter tsunami tetap terbuka.
- Jalur menuju shelter jadi prioritas perbaikan untuk keselamatan warga.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Wali Kota Padang Fadly Amran menyoroti masih banyak masyarakat yang belum memahami makna sirine peringatan tsunami, terutama sirine panjang yang menjadi tanda bahaya utama.
Ia menegaskan pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di Kota Padang.
Hal ini disampaikan Fadly usai pelaksanaan simulasi tsunami Padang atau Tsunami Drill yang digelar Pemerintah Kota Padang pada Rabu (5/11/2025).
Kegiatan dimulai dengan simulasi gempa bumi dan bunyi sirine peringatan tsunami pada pukul 10.00 WIB.
“Shelter tidak boleh terkunci, itu harus terbuka. Kita sudah menyerahkan 55 denah di tiap kelurahan agar masyarakat tahu di mana lokasi shelter sementara,” kata Fadly Amran saat diwawancarai usai kegiatan.
Ia menjelaskan, selain shelter milik pemerintah, masjid, sekolah, dan kantor pemerintahan juga dapat difungsikan sebagai tempat evakuasi sementara, selama bangunannya dinilai aman dan tahan gempa.
Baca juga: BMKG Ungkap Golden Time Tsunami di Padang Hanya 20–30 Menit
Menurut Fadly, masih ada masyarakat yang belum memahami peringatan dini tsunami, termasuk makna sirine panjang yang menjadi tanda bahaya utama.
“Sirine panjang itu mengindikasikan tsunami sudah mencapai wilayah pantai dan kota, dengan potensi ketinggian 5 hingga 8 meter. Karena itu, masyarakat harus langsung bergerak ke lokasi aman,” ujarnya.
Pemko Padang, kata Fadly, saat ini sudah memetakan sekitar 2.000 titik evakuasi sementara di 55 kelurahan. Namun, pihaknya terus melakukan evaluasi agar fasilitas dan jalur menuju shelter bisa lebih optimal.
“Kita akan pelajari lagi infrastruktur yang ada. Jalan-jalan menuju shelter harus jadi prioritas utama karena menyangkut keselamatan masyarakat,” kata dia.
Fadly menambahkan, Pemerintah Kota Padang juga akan melaporkan hasil simulasi ini ke BNPB dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menindaklanjuti kebutuhan pembangunan shelter baru, terutama di kawasan yang belum memiliki titik evakuasi aman.
Baca juga: Jadwal Acara Moji TV Kamis 6 November 2025: Saksikan UEFA Champions League
Lebih lanjut, Fadly memastikan kegiatan Tsunami Drill akan terus dilakukan secara berkala.
“Minimal satu kali setahun akan kita adakan. Kalau ada simulasi tingkat provinsi, Kota Padang siap ikut serta,” ucapnya.
Simulasi Tsunami Drill ini turut melibatkan masyarakat di berbagai titik di Kota Padang, termasuk Jl. Jenderal A. Yani, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat, yang menjadi salah satu kawasan rawan tsunami di Kota Padang.(*)
| BMKG Ungkap Golden Time Tsunami di Padang Hanya 20–30 Menit |
|
|---|
| Simulasi Tsunami di Padang Dinilai Baik, Warga Minta Pemerintah Siapkan Mekanisme Khusus bagi Lansia |
|
|---|
| Wako Padang Tegaskan Shelter Tsunami Tak Boleh Terkunci, Jalur Evakuasi Jadi Prioritas Perbaikan |
|
|---|
| Simulasi Tsunami Padang, Wali Kota Tegaskan Shelter Tak Boleh Terkunci |
|
|---|
| Warga Padang Berlarian! Sirine Berbunyi Keras, Ratusan Orang Evakuasi Diri Hindari Ancaman Tsunami |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.