Gempa di Pariaman

Barat Daya Pariaman Diguncang Gempa Magnitudo 2,6 pada Kamis Sore

Pusat gempa berada pada koordinat 0.78 Lintang Selatan dan 99.98 Bujur Timur, atau sekitar 23 kilometer barat daya Kota Pariaman.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/BMKG Padang Panjang
GEMPA DI SUMBAR- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 2,6 di wilayah Barat Daya Pariaman, Sumatera Barat, pada Kamis (30/10/2025). Gempa bumi ini terjadi pada pukul 17.46 WIB. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 2,6 di wilayah Barat Daya Pariaman, Sumatera Barat, pada Kamis (30/10/2025).

Gempa bumi ini terjadi pada pukul 17.46 WIB.

Berdasarkan informasi resmi BMKG, pusat gempa berada pada koordinat 0.78 Lintang Selatan dan 99.98 Bujur Timur, atau sekitar 23 kilometer barat daya Kota Pariaman.

Gempa tersebut memiliki kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Petugas Damkar Bantu Evakuasi Anak Kucing yang Masuk Got di Sawahan Timur

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat selalu memantau informasi resmi melalui kanal resmi BMKG dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya diberitakan, BMKG juga mencatat adanya gempa dengan magnitudo 3,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Kamis (30/10/2025) sore.

Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi, membenarkan kejadian gempa tersebut.

"Gempa terjadi pada pukul 15.12 WIB," kata Suaidi Ahadi.

Baca juga: BMKG Catat Adanya Gempa Magnitudo 3,0 Guncang Wilayah Mentawai Sore Ini

Kata dia, pusat gempa berada pada koordinat 2,87 lintang selatan dan 100,57 bujur timur, atau sekitar 26 kilometer timur laut Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai.

Kedalaman gempa tercatat 10 kilometer, dan menurut hasil analisis BMKG.

Pada pukul 12.05 WIB, BMKG Padang Panjang juga mencatat terjadinya gempa bumi di Pasaman Barat.

Gempa berkekuatan magnitudo 2,3 terjadi pada koordinat 0.05 LU,99.84 BT atau 5 kilometer tenggara Simpang Empat, Pasaman Barat.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta memantau informasi resmi melalui kanal BMKG-PGR VI atau aplikasi InfoBMKG.

Skala MMI Gempa Bumi

Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

Baca juga: 28 Kali Gempa Guncang Sumbar dalam Sepekan, Sesar Mentawai dan Sumatera Aktif

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Baca juga: BMKG Padang Panjang Ungkap Segmen Sianok Melintasi 5 Daerah Sumbar, Waspada Potensi Gempa

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan, getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Gempa Setara Pasaman 2022, Aktivitas Segmen Sianok Terus Dipantau

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved